Erick Thohir Tepis Stigma Negatif Soal Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah meresmikan proyek integrasi transportasi Jabodetabek, yang mencakup pencanangan kartu dan aplikasi JakLingko, fasilitas, hingga penataan kawasan stasiun.

Integrasi transportasi yang digarap oleh Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian BUMN ini akan menghubungkan empat moda transportasi yaitu Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, dengan semakin terintegrasinya moda transportasi Jakarta, maka stigma negatif tentang Ibu Kota Indonesia ini secara perlahan bisa memudar.

Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi Jadi Syarat Perjalanan Semua Moda Transportasi Mulai 28 Agustus 2021

"Insyaallah ini bisa membuktikan persepsi-persepsi negatif yang selama ini terbentuk mengenai Jakarta, yang dibilang kota tua atau kota ini-itu. Bahwa Jakarta bisa kembali dibenahi dan bangkit," ujarnya dalam acara Peresmian Integrasi Transportasi Jabodetabek, Rabu (29/9/2021).

Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah ini, sekaligus menepis persepsi banyak negara yang menilai bahwa Indonesia terpuruk, begitu pula dengan Jakarta.

Ia meyakini, integrasi transportasi Jabodetabek akan membuka mata banyak pihak soal kemampuan Indonesia.

"Jadi Ini juga membuktikan terkait persepsi yang digalang di banyak negara bahwa Indonesia terpuruk, Jakarta terpuruk, kita jawab dengan bekerja, tidak dengan omongan," ungkap Erick.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Jabodetabek merupakan wilayah aglomerasi yang besar, sehingga sudah seharusnya ada transportasi yang terintegrasi menghubungkan antarkota.

Namun integrasi transportasi hanya akan tercapai dengan kolaborasi antara pusat dan daerah, sehingga Budi Karya memastikan, pemerintah pusat akan selalu siap memberikan dukungan, salah satunya terkait regulasi.

"Kita tahu bahwa tanpa kolaborasi, tanpa integrasi, non-sense itu bisa dilaksanakan dengan baik. Kami dari pemerintah pusat siap memberi dukungan, baik dari regulasi. Selama ini banyak kesulitan kita bikin mudah, yang lama kita bikin cepat, dan yang selama ini complicated kita bikin gampang," kata Budi Karya.

Secara rinci, terdapat empat proyek integrasi transportasi Jabodetabek yang diresmikan. Pertama pencanangan kartu dan aplikasi JakLingko yang bisa digunakan untuk mengakses transportasi massal di Jabodetabek yakni Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL.

Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi Jadi Syarat Perjalanan Semua Moda Transportasi Mulai 28 Agustus 2021

Kedua, pencanangan pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) dan Revitalisasi Stasiun Sudirman. Proyek ini bertujuan mengintegrasikan Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas, Stasiun Sudirman, dan kawasan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas.

Ketiga, dilakukan peresmian penataan kawasan Stasiun Palmerah dan Stasiun Tebet tahap 2. Serta keempat, penandatanganan Dokumen Integrasi Transportasi Jabodetabek.