Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kratom, Tanaman Asal Kalbar yang Diekspor ke Belanda

Kompas.com - 30/09/2021, 14:30 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kratom adalah salah satu jenis tanaman yang telah diekspor Indonesia ke Belanda. Tanaman yang banyak tumbuh di wilayah Kalimantan itu diekspor perdana ke Belanda lewat Bandara Supadio Pontianak pada Rabu (29/9/2021).

Namun, ekspor kratom tersebut menuai polemik. Sebab, Badan Narkotika Nasional (BNN) memasukan kratom sebagai salah satu jenis narkotika golongan I.

Di sisi lain, tanaman tersebut merupakan merupakan komoditas unggulan ekspor dari Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca juga: Tanaman Porang, Si Umbi Bahan Baku Mi Shirataki yang Sedang Naik Daun

Lantas, apa itu tanaman kratom?

Kratom memiliki nama latin Mitragyna speciosa. Tanaman ini populer digunakan sebagai tanaman obat.

Bukan hanya di Kalimantan, tanaman ini juga dipakai sebagai obat di beberapa negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Thailand, dan Myanmar.

Bahkan, dalam sebuah kajian ilmiah, di Thailand bagian selatan dan Malaysia bagian utara, kratom telah dikonsumsi masyarakat.

Mengutip laman badan hukum narkoba di Amerika Serikat (AS) atau Drug Enforcement Administration (DEA), kratom juga disebut dengan nama biak, kakuam, ithang, dan thom.

Di beberapa wilayah, daun ini dimanfaatkan sebagai obat herbal penghilang rasa sakit. Cara penggunaannya juga beragam, banyak yang mengubahnya menjadi bentuk ramuan teh, atau menjadi kapsul, tablet, bubuk, dan cair.

Kratom adalah masih satu keluarga dengan kopi (Rubiaceae). Tanaman tropis ini bisa tumbuh setinggi 4 sampai 16 meter.

Para petani kratom biasa memanfaatkan daunnya yang memiliki lebar melebihi telapak tangan orang dewasa.

Sejauh ini, ada sekitar 300.000 petani di Kalimantan yang mengandalkan kratom sebagai mata pencaharian.

Dalam satu hari, tiga petani bisa memetik 200 kilogram daun kratom yang jika kering akan susut menjadi sepersepuluhnya.

Daun kering tersebut kemudian dibentuk menjadi remahan hingga berbentuk mirip daun teh hijau kering.

Baca juga: Akan Dilarang di Indonesia, Bagaimana Legalisasi Kratom di Berbagai Negara?

Manfaat Kratom

  • Miliki efek stimulan jika digunakan dalam dosis rendah
  • Kratom bisa membuat seseorang merasa memiliki lebih banyak energi, merasa lebih bahagia, dan waspada
  • Kratom memiliki kandungan alkaloid mitraginin dan 7-hydroxymitragynine yang terbukti mempunyai efek analgesik, anti-inflamasi, atau pelemas otot
  • Kratom biasanya juga dipakai untuk meredakan gejala fibromyalgia yang merupakan intoleransi terhadap stres dan rasa sakit
  • Dalam dosis rendah, kratom membuat pemakainya lebih banyak bicara dan kewaspadaan yang semakin meningkat.

Ilustrasi KratomShutterstock Ilustrasi Kratom

Efek Samping Kratom

  • Bisa menimbulkan efek ketergantungan
  • Bisa menimbulkan halusinasi, khayalan dan kebingungan
  • Mengakibatkan sakau
  • Jika digunakan dengan dosis tinggi bisa menyebabkan kematian
  • Jika digunakan dengan dosis tinggi bisa menyebabkan mual, gatal, berkeringat, mulut kering, sembelit, peningkatan buang aur kecil dan kehilangan nafsu makan
  • Penggunaan kratom dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan anoreksia, penurunan berat badan dan insomnia.

Baca juga: Ganja Sempat Menjadi Komoditas Binaan Tanaman Obat, Bagaimana Penjelasannya?

(Penulis Rosiana Haryanti | Editor Inggried Dwi Wedhaswary)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com