Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meninves Bahlil Akui Tak Mudah Bujuk UEA Untuk Investasi di Indonesia

Kompas.com - 11/11/2021, 15:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku cukup sulit merayu agar Uni Emirat Arab (UEA) mau berinvestasi di Indonesia.

Tak heran, peringkat investasi UEA ke Indonesia masih berada di urutan terbawah.

Kendati demikian, berkat komunikasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah UEA maupun pengusahanya pada akhirnya mau mengeluarkan dananya untuk berinvestasi ke Tanah Air.

Baca juga: Lewat Situs Cekfintech.id, Asosiasi Fintech Berantas Fintech Ilegal dan Investasi Bodong

"Memang enggak gampang itu meyakinkan orang Arab ini (berinvestasi ke Indonesia), enggak gampang jujur saja. Tapi kita harus mempunyai satu strategi yang harus ada chemistry. Hubungan baik raja di Uni Emirat Arab dengan Bapak Presiden, Pak Jokowi itu hubungannya erat sekali," ujar Bahlil melalui keterangan pers virtualnya, Kamis (11/11/2021).

"Komunikasinya sangat dalam sekali. Komitmen pengusaha-pengusahanya ini juga bagus. Satu-satu kita datangin perusahaannya, kita bicara," sambung dia.

Bahlil bilang, investasi dari UEA ini baru berada di urutan 20-an. Namun, pemerintah sedang mengupayakan agar UEA bisa menjadi investor terbesar yang masuk dalam 10 besar.

UEA masih berada di urutan bawah karena aturan untuk berinvestasi ke Indonesia begitu sulit sehingga negara ini enggan berinvestasi.

"Kita lagi berusaha untuk jadi 5 besar. Awalnya memang aturan kita jujur saja berbelit-belit, jadi masalahnya bukan hanya dari mereka, kita pun juga bermasalah," ucap dia.

Baca juga: Dapat Komitmen Investasi Rp 638,8 Triliun di UEA, Bahlil: Terealisasi Sebelum Periode Pak Jokowi Berakhir

Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi asal Persatuan Emirat Arab (PEA) di Indonesia pada Januari-September 2021 sebesar 7,8 juta dollar AS.

Sementara akumulasi realisasi investasi asal PEA di Indonesia tahun 2016-triwulan III 2021 mencapai 250,7 juta dollar dan berada pada peringkat ke-27.

Investasi asal PEA didominasi sektor Tanaman Pangan dan Perkebunan dengan total realisasi sebesar 109,0 juta dollar AS (43,5 persen), serta 71 persen total realisasi investasi PEA di Indonesia berlokasi di luar Pulau Jawa.

Berkat kunjungan Presiden didampingi beberapa menteri kabinetnya ke Dubai pada 4 November lalu, RI pulang membawa komitmen investasi senilai 44,6 miliar dollar AS atau setara Rp 636 triliun lebih saat kegiatan Forum Bisnis Indonesia-Persatuan Emirat Arab (PEA) .

Beberapa perusahaan yang hadir menyampaikan komitmennya untuk menanamkan modal di Indonesia menambahkan perjanjian business-to-business (b to b) yang sudah dipertukarkan di depan pimpinan kedua negara.

Baca juga: Alpha JWC Ventures Himpun Dana Investasi Sebesar Rp 6,1 Triliun

Beberapa perusahaan yang menyampaikan komitmennya meliputi Al Dahra Group (dairy products), Yas Holding (agriculture), Emirates Global Alumunium (smelter alumunium), Damac Properties (properti), dan AMEA Power (energi terbarukan).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com