KOLOM BIZ
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan OCTA
Ryan Filbert
Praktisi Inspirator investasi di Indonesia

Ryan Filbert adalah penulis 20 judul buku Investasi best seller nasional

Brand Ambassador Octa Investama Berjangka - Octa.id

 

 

2 Strategi Trading Forex yang Wajib Dipahami Pemula

Kompas.com - 22/11/2021, 09:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KETIKA saya mulai mempelajari trading, baik foreign exchange (forex) maupun instrumen lain, saya merasa “sesak napas” untuk memulainya. Kenapa demikian?

Coba Anda buka mesin pencari dan tik “strategi trading”. Pasti Anda akan menemukan banyak sekali hasil pencarian.

Bagi pemula, beragam pilihan yang ditemui tersebut justru membuat bingung. Bingung mau memilih dan memulai dari mana.

Dari jutaan strategi trading yang Anda temukan lewat mesin pencari itu, saya akan meringkasnya menjadi dua strategi saja.

Lantas, apa benar intisari dari jutaan strategi trading hanya ada dua saja? Tidak juga.

Menurut rekan saya yang berprofesi sebagai software engineer senior, bahasa pemrograman atau line of code sebenarnya hanya terdiri dari “1” dan “0”.

Begitu juga dengan trading forex. Hanya ada dua jenis dasar analisis teknikal yang perlu dipahami sebelum melakukan trading forex atau trading lainnya, yaitu strategi counter trend dan following trend.

Namun, sebelum mempelajari lebih jauh kedua strategi dasar tersebut, Anda perlu menguasai analisis teknikal terlebih dahulu. Sebab, Anda tidak akan bisa melakukan trading tanpa memahami analisis teknikal.

Ketika Anda menolak mempelajari analisis teknikal, strategi trading yang harus Anda pelajari bertambah satu, yaitu strategi menebak angka.

Ilustrasi memahami analisis teknikal dalam trading forex Dok. Octa Investama Berjangka Ilustrasi memahami analisis teknikal dalam trading forex

Akan tetapi, karena unsurnya tebak-tebakan, strategi itu menjadi lebih mirip untung-untungan. Karenanya, mari kita hilangkan unsur tebak agar tetap bisa berdagang dengan landasan yang baik.

Perbedaan counter trend dan following trend

Sederhananya, counter trend adalah sebuah strategi melawan arah tren. Sementara, following trend adalah strategi mengikuti arah tren.

Jadi, dari definisinya, sudah terlihat jelas bahwa dua strategi itu bertolak belakang. Perbedaan ekstremnya seperti ini. Ketika seseorang dengan strategi pertama mengatakan jual, orang dengan strategi kedua mengatakan beli. Kenapa begitu?

Ketika melihat sebuah titik dalam grafik, orang dengan strategi counter trend akan melihat titik itu melawan arah. Sementara, orang dengan strategi following trend akan berpikir bahwa titik tersebut adalah titik mengikuti arah. Belum terbayang?

Mari saya jelaskan lewat sebuah ilustrasi.

Ilustrasi grafik pergerakan forexDok. Octa Investama Berjangka Ilustrasi grafik pergerakan forex

Saat melihat grafik di atas, sudut pandang orang pertama dengan strategi counter trend akan melihat bahwa kenaikan harga sudah mencapai sebuah angka yang disebut “mahal”. Dengan demikian, momen tersebut merupakan waktu yang baik untuk menjual.

Ketika kondisi sedang naik dan menjual, langkah ini disebut melawan tren. Dengan kata lain, strategi counter trend adalah melakukan aksi sebaliknya ketika terjadi tren naik.

Pasalnya, pengguna strategi tersebut berharap harga akan turun setelah tren naik. Oleh karena itu, untuk bisa mendapatkan keuntungan maksimal, menjual adalah strategi counter trend-nya.

Sedangkan bagi orang kedua dengan strategi following trend, harga yang terus mengalami kenaikan dan mencapai area tertinggi memberikan sebuah keyakinan bahwa tren harga tengah menguat.

Dengan demikian, orang kedua akan menganggap tren itu adalah area yang masuk akal untuk melakukan beli. Langkah ini disebut dengan strategi following trend karena aksi yang dilakukan sejalan dengan tren yang tengah naik.

Situasi seperti itu juga menjelaskan kenapa pasar dapat terbentuk, yakni pada setiap kejadian selalu ada dua sudut pandang.

Manakah strategi yang lebih tepat?

Saya pribadi tidak bisa memberikan jawaban yang pasti untuk Anda. Sebab, hanya Anda yang bisa mengenali kesukaan diri Anda.

Ilustrasi menjalankan strategi yang tepat dalam trading forex Dok. Octa Investama Berjangka Ilustrasi menjalankan strategi yang tepat dalam trading forex

Jadi, ketika Anda mendapati sebuah strategi, hal yang pertama perlu disadari adalah strategi yang sedang Anda pelajari itu termasuk strategi pertama atau kedua.

Ingat, setiap strategi memiliki kelemahan. Misalnya, dalam pengalaman saya selama trading, dua strategi itu memiliki kelemahan dasar.

Strategi counter trend adalah strategi yang kemungkinan terjadinya lebih tinggi dibandingkan kemungkinan gagalnya. Sementara, following trend merupakan sebuah strategi yang kemungkinan terjadinya lebih kecil dibandingkan kemungkinan gagalnya.

Anda akan berpikir, kenapa ada orang yang mau melakukan strategi following trend, bukan?

Jawabannya ada pada penjelasan kedua. Strategi counter trend memiliki potensi keuntungan yang lebih kecil dibandingkan following trend. Bahkan, pada kejadian-kejadian yang kita pelajari, hasil strategi following trend dapat berkali-kali lipat dari keberhasilan counter trend.

Itulah jawaban kenapa dari risiko yang besar dapat menghasilkan reward yang besar pula. Sebab, following trend yang memiliki reward besar, risiko kegagalannya lebih tinggi dibandingkan counter trend. Hal ini membuat orang-orang yang menggunakan strategi tersebut merasa sepadan antara risiko dan reward-nya.

Jadi, Anda golongan counter trend atau following trend?

 

Catatan: Trading CFD dengan leverage mungkin dapat membawa keuntungan tinggi, tetapi juga dapat menyebabkan Anda kehilangan dana. Mohon pertimbangkan risikonya sebelum berinvestasi.


Terkini Lainnya

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com