Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI Proyeksi Transaksi Bank Digital Tembus Rp 48.000 Triliun pada 2022

Kompas.com - 24/11/2021, 12:58 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksi pemulihan ekonomi akan terjadi pada tahun 2022. Hal ini turut mempengaruhi transaksi ekonomi keuangan digital.

Bank sentral memperkirakan transaksi perbankan digital tumbuh lebih fantastis yakni mencapai Rp 48.000 triliun, atau meningkat sebesar 21,8 persen dibandingkan 2021.

"Ekonomi keuangan digital meningkat pesat. Pada 2022 (transaksi) e-commerce mencapai Rp 530 Triliun, uang elektronik Rp 337 triliun, perbankan digital banking lebih dari Rp 48.000 triliun," kata Perry dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Rabu (24/11/2021).

Perry menuturkan, pemulihan ekonomi tahun 2022 akan berjalan lebih seimbang di ranah global, seiring meredanya Covid-19, pembukaan sektor tertentu, dan realisasi beberapa stimulus kebijakan moneter Bank Indonesia.

Di Indonesia sendiri, bank sentral memproyeksi pertumbuhan ekonomi akan mencapai 4,7-5,5 persen pada tahun 2022. Di tahun 2021, ekonomi diproyeksi tumbuh 3,4-4 persen.

Baca juga: Bos BI Waspadai 5 Masalah Baru, dari Kripto sampai Sistem Keuangan

"Sinergi dan inovasi, kunci untuk bangkit dan optimis. Ekonomi Indonesia akan pulih tahun depan. Inilah semangat BI untuk terus bersinergi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, OJK, LPS, dan perbankan," beber dia.

Selain itu, bank sentral juga memproyeksi konsumsi dan investasi meningkat, didukung vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi, dan stimulus kebijakan.

Memang kata Perry, vaksinasi dan pembukaan kembali sektor ekonomi menjadi prasyarat utama ekonomi akan tumbuh.

Vaksinasi dan pembukaan ekonomi fokus pada 24 subsektor prioritas, di antaranya makanan dan minuman, industri kimia, otomotif, karet, logam dasar, kertas, TPT dan alas kaki, serta UMKM.

"Ini sangat penting agar imunitas massal segera tercapai, dan lebih banyak sektor dibuka kembali agar ekonomi kembali pulih dan dalam jangka panjang pertumbuhan lebih tinggi menuju Indonesia maju," pungkas Perry.

Baca juga: Catat, Ini Hal-hal yang Bisa Sebabkan Peserta SKB Tak Lolos CPNS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com