Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Minta Negara G20 Siapkan Dana Rp 330 Triliun untuk Atasi Kesenjangan Finansial

Kompas.com - 10/12/2021, 17:14 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta Presidensi G20 Indonesia dapat menutup kesenjangan finansial (financial gap) karena penanganan pandemi Covid-19 dengan menyediakan dana sebesar 23 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 330 triliun lebih (asumsi kurs Rp 14.370).

Penasehat Senior Direktur Jenderal WHO Bruce Aylward mengatakan, dana tersebut digunakan agar negara-negara berpenghasilan rendah di seluruh dunia mampu meningkatkan testing, tracing, vaksinasi, dan pengobatan Covid-19 (treatment) dengan standar yang tinggi.

"Ini membutuhkan investasi 23 miliar dollar AS untuk akselerator tahun ini. Itu investasi yang mendesak dan krusial yang perlu ditangani oleh G20 di bawah kepemimpinan Indonesia di masa presidensinya," katanya dalam Media Briefing di ajang pertemuan tingkat Deputi Keuangan dan Bank Sentral di Nusa Dua, Bali, Jumat (10/12/2021).

Baca juga: IMF akan Berikan Fasilitas SDR ke Indonesia, Ini Tujuannya

Bruce bilang, pemulihan ekonomi tidak akan terjadi selama dunia masih memiliki kesenjangan. Hal ini terlihat di berbagai negara dengan berpenghasilan rendah terutama dalam hal penyaluran vaksin Covid-19. Lantaran di negara tersebut tingkat vaksinasiya masih di bawah 40 persen dari populasi.

Sementara akhir tahun ini, WHO mengarahkan seluruh dunia agar vaksinasi dosis kedua harus mencapai 40 persen dari total penduduk. Ia optimis, negara-negara yang tergabung dalam G20 akan mampu menyediakan dana tersebut karena memiliki kontribusi besar dalam perekonomian dunia.

"Kedengarannya seperti banyak uang 23 miliar dollar AS tapi itu lebih sedikit di negara berpenghasilan tinggi. Kami membutuhkan investasi internasional itu jika kami ingin mengelola krisis ini," ucapnya.

Baca juga: IMF Ingatkan Ancaman Ketidakpastian Ekonomi akibat Varian Omicron

Beberapa waktu lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Bank Dunia akan menyiapkan dana 160 miliar dollar AS atau setara Rp 2.240 triliun bagi 100 negara di dunia yang membutuhkan. Dana ini nantinya akan digunakan untuk penanganan selama pandemi Covid-19, yang meliputi aspek kesehatan, pemulihan ekonomi, serta penyaluran bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat yang membutuhkan.

Menurut Sri Mulyani, peranan Bank Dunia dalam menyediakan instrumen pendanaan yang fleksibel dan responsif untuk membantu negara-negara anggotanya menjadi sangat penting. Sebab kata Sri Mulyani, bantuan tersebut akan membantu menjembatani hadirnya pendanaan dan peranan swasta (creative financing) dalam memecahkan persoalan pembangunan yang makin kompleks dan mendesak akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Efek Omicron, IMF Prediksi Ekonomi Global Tumbuh 4,9 Persen pada 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com