Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasikan 19 Pesawat Bermasalah, Citilink dan GMF Ditegur Kemenhub

Kompas.com - 25/12/2021, 06:46 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memberikan teguran kepada maskapai penerbangan Citilink dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia atau GMF Aero Asia.

Teguran yang tertuang dalam surat bernomor A4-402/8/3/DKPPU.2021 itu disampaikan setelah Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub menemukan adanya masalah pada 19 pesawat Citilink, namun maskapai tetap mengoperasikannya.

Surat itu ditandatangani oleh Direktur Kelaikudaraan Dan Pengoperasian Pesawat Udara, Dadun Kohar, dan ditujukan kepada kepada Accountable Manager GMF AeroAsia dan VP Engineering & Maintenance Citilink.

Baca juga: Penumpang Buka Pintu Darurat, Citilink Minta Maaf Penerbangan Jakarta-Cepu Batal

"Dari status HIL (Hold Item List) tanggal 13 Desember 2021, terdapat 19 pesawat yang mengalami open HIL Brake dan dalam tiga bulan terakhir terjadi enam brake occurrences (melting, jammed, rotor damages, over temperature)," bunyi surat tersebut, dikutip Sabtu (25/12/2021).

Terkait dengan temuan tersebut, Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub meminta kepada Citilink dan GMF untuk melakukan 6 rekomendasi yang disampaikan.

Pertama, GMF AeroAsia selaku pihak maintenance pesawat Citilink diminta segera memperbaiki open HIL Brake di 19 pesawat A320 Citilink.

Kemudian, GMF AeroAsia diminta segera melakukan review status HIL dari bulan Agustus hingga Desember 2021 untuk memastikan closing HIL benar-benar proper, replacement part dilengkapi traceability document (ARC).

"Tidak ada akal-akalan open/closed HIL, dan tidak ada status closing HIL dengan status pengadaaan UMR (Urgent Material Request) untuk HIL tersebut yang masih terbuka," tulis surat tersebut.

Ketiga, GMF AeroAsia diminta untuk segera mengidentifikasi serial number komponen yang bermasalah untuk dilepas dari pesawat dan disimpan dalam quarantine area.

Rekomendasi keempat, GMF AeroAsia harus memastikan permasalahan tidak tersedianya spare part dan supply chain management tidak menjadi bahaya laten yang berdampak kepada keselamatan penerbangan dan pemenuhan regulasi maupun prosedur yang berlaku.

Kelima, maskapai Citilink diminta segera menyelesaikan serangkaian temuan audit dan hasil MOM tanggal 17 Desember 2021, sebelum 28 Desember 2021.

Terakhir, Citilink harus meningkatkan fungsi kontrol dan pengawasan terhadap GMF AeroAsia.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan, surat teguran yang dikeluarkan pihaknya merupakan bentuk tindakan korektif dari hasil pengawasan yang dilaksanakan sesuai dengan program yang telah dibuat, dan prosedur standar yang telah ditetapkan mengacu kepada peraturan penerbangan sipil dunia.

"Audit yang dilakukan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Ditjen Perhubungan Udara, dan hasil audit disampaikan kepada operator untuk segera diperbaiki dan ditindaklanjuti," ucap dia, kepada Kompas.com.

Baca juga: Kata Citilink Soal Penumpang Iseng Buka Pintu Darurat, Penerbangan Halim-Ngloram Batal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com