Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Pelabuhan Tanjung Pinggir Batam Digadang Lebih Besar dari Tanjung Priok

Kompas.com - 25/01/2022, 11:25 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Presiden Joko Widodo berpesan agar pembangunan Pelabuhan Tanjung Pinggir dapat segera dieksekusikerjakan.

Pelabuhan Tanjung Pinggir Batam ini diharapkan menjadi proyek percontohan untuk pembenahan tata kelola kepelabuhanan di seluruh Indonesia. Rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Pinggir diperkirakan akan lebih besar dibandingkan Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca juga: Pemerintah Bakal Bangun Pelabuhan Baru di Batam, Lebih Besar dari Tanjung Priok

Hal tersebut ia sampaikan dalam kegiatan rapat koordinasi dan kunjungan kerja ke New International Port atau Pelabuhan di Tanjung Pinggir Batam, Selasa (25/1/2022).

"Pelabuhan ini sebagai Smart and Green Port. Kita harus bisa mengimplementasikan NLE (National Logistic Ecosystem) yang sudah diluncurkan sejak tahun lalu," ujar Luhut melalui keterangan persnya.

Dia menargetkan agar bisa mengimplementasikan NLE di 10 pelabuhan setelah Batam dan diharapkan agar 10 pelabuhan ini dapat difungsikan secara efisien.

Baca juga: Kontraktor China Ikut Garap Proyek Bandara Baru di Bali Utara

National Logistic Ecosystem (NLE)

Sebelum diimplementasikannya NLE, biaya pelabuhan di Indonesia lebih mahal. "Cost di Sea Port Singapura Port negara tetangga mencapai 13 persen. Kita ini masih di angka 24 persen dan diharapkan pada tahun 2024 turun menjadi 17 persen. Jangan ada kenaikan tarif, harus ada efisiensi," tegasnya.

Terkait rencana pembangunan pelabuhan internasional, Luhut berpesan agar dilaksanakan studi teknis yang juga melibatkan akademisi, perguruan tinggi, serta konsultan.

Baca juga: Menhub Minta Bandara Baru Bintan Rampung Akhir 2023

Kemudian, terkait studi komersial/finansial, sambungnya, perlu dipertimbangkan peran dan penggerak nilai utama sebagai pelabuhan transhipment internasional, kondisi dan dinamika persaingan, termasuk indeks daya saing terhadap pelabuhan di negara tetangga serta rencana pengembangan mereka.

Sementara strategi kompetisi, mencakup aspek-aspek yang menjadi prasyarat dalam mencapai peran yang diharapkan serta langkah-langkah yang perlu dilakukan.

Di antaranya, jenis dan tingkat pelayanan yang unggul, tarif yang kompetitif, serta dapat menarik minat pengguna jasa untuk beralih dari pelabuhan eksisting di negara tetangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com