Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Berpeluang Melemah, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 09/02/2022, 07:22 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada Rabu (9/2/2022). Kemarin, IHSG ditutup negatif di level 6.789,52 atau turun 15,41 poin (0,23 persen) pada Selasa (8/2/2022).

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG berpeluang mengalami pelemahan setelah berhasil menembus rekor baru. Menurut William, hari ini IHSG akan menguji resistance di level 6.800 dengan gap di level 6.731.

“IHSG berpotensi bergerak mixed dan cenderung melemah terbatas dalam range 6.731 - 6.800,” kata William dalam rekomendasinya.

Baca juga: Cerita Pedagang Warung Kelontong, Enggan Jual Minyak Goreng Murah karena Takut Rugi

Hal senada juga disampaikan oleh Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper. Dia mengatakan, secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low namun inidkator stochastic menunjukkan deadcross.

“Pola tersebut mengindikasikan rentang penguatan sudah terbatas dan berpotensi kembali terkoreksi. Investor juga akan lebih konservatif di tengah pekan jelang RDG dan Penetapan suku bunga oleh Bank Indonesia,” kata Dennies.

Dennies memproyeksikan hari ini IHSG akan bergerak resistance di level 6.839 hingga 6.889, dan support di level 6.729 sampai dengan 6,759.

Baca juga: Cara Menabung Emas di Pegadaian bagi Pelajar

Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas sebagai berikut:

1. Artha Sekuritas

  • BSDE entry level 960 - 980, TP 1.040 – 1.065, stop loss 950
  • BBCA entry level 7.750 – 7.850, TP 8.000 – 8.100, stop loss 7.700
  • MNCN entry level 915 - 935, TP 970 - 990, stop loss 900

2. Panin Sekuritas

  • BABP rekomendasi buy 200 - 212, TP 258, stop loss <188
  • BINO rekomendasi buy 154 - 156, TP 159 - 163, stop loss <150
  • ISSP rekomendasi buy 390 - 394, TP 412 - 468, stop loss <360

3. Pilarmas Investindo

  • PTBA last price 2.840, support 2.790, resistance 2.920
  • BBTN last price 1.750, support 1.715, resistance 1.795, TP 1.550 -2.200 Exit 1.880
  • SMRA last price 715, support 675, resistance 760, TP 670, Exit 900

Baca juga: Kaesang Pangarep Jadi Brand Ambassador Saham Rakyat

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com