Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Masih Pertahankan Suku Bunga 3,50 Persen, Ini Alasannya

Kompas.com - 10/02/2022, 16:03 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 3,50 persen.

Keputusan mempertahankan suku bunga tersebut telah diaklamasi dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada bulan Februari ini.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 9-10 Februari 2022 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo secara virtual, Kamis (10/2/202).

Baca juga: Suku Bunga Simpanan dan Pinjaman Terus Turun

Kemudian, Bank Indonesia juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25 persen.

"Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan terkendalinya inflasi, serta upaya untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi, di tengah tekanan eksternal yang meningkat," jelasnya.

Baca juga: Hasil RDG BI Bayangi Pergerakan IHSG, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Lebih lanjut kata Perry, Bank Indonesia juga terus mengoptimalkan bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pemulihan ekonomi melalui penguatan kebijakan nilai tukar rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan mekanisme pasar dan fundamental ekonomi.

Sebelumnya, Perry mengatakan bahwa ekonomi global tumbuh sesuai prakiraan meski masih dibayangi risiko yang bersumber dari kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron, percepatan normalisasi kebijakan moneter di beberapa bank sentral, dan meningkatnya tensi geopolitik.

Baca juga: Gubernur BI: Ekonomi Global Akan Membaik Secara Merata

Pemulihan ekonomi global diprakirakan berlanjut didukung oleh percepatan vaksinasi serta berlanjutnya kebijakan fiskal yang ekspansif.

Realisasi pertumbuhan ekonomi 2021 di Amerika Serikat (AS), Kawasan Eropa, dan Tiongkok menunjukkan perbaikan yang berlanjut. Begitu pun dengan perbaikan ekonomi di Jepang dan India, yang ditopang kebijakan moneter dan fiskal yang tetap akomodatif.

Baca juga: BI: Negara Berkembang Lebih Siap Hadapi Exit Strategy Negara Maju, tetapi...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com