Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Kemungkinan Bakal Gunakan Kripto untuk Siasati Sanksi, Harga Bitcoin dkk Menguat

Kompas.com - 01/03/2022, 08:05 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas aset kripto berkapitalisasi pasar bergerak di zona hijau pada Selasa (1/3/2022).

Nilai mata uang kripto paling mengkilap pagi ini, adalah Terra (LUNA) yang melesat 25,76 persen di posisi 90,07 dollar AS per keping atau setara dengan Rp 1,2 juta (kurs Rp 14.381 per dollar AS).

Menyusul Solana (SOL) yang meroket 16,6 persen di posisi 98,6 dollar AS atau Rp 1,4 juta. Kemudian, Bitcoin (BTC) yang juga naik tajam 14,6 persen di posisi 42.986 dollar AS sekitar Rp 618 juta.

Baca juga: Jika Situasi Ukraina Memanas, Harga Bitcoin Bisa Jatuh ke Level 30.000 Dollar AS, Simak Harga Kripto Hari Ini

Penguatan disusul oleh Cardano (ADA) yang melonjak 12,74 persen di posisi 0,9 dollar AS, selanjutnya Ethereum (ETH) yang naik 11,56 persen di posisi 2.898 dollar AS, dan Binance Exhange (BNB) yang menguat 9,3 persen di menjadi 393,86 dollar AS.

Dogecoin (DOGE) menyusul di posisi 0,13 dollar AS atau naik 8,4 persen, dan Polkadot (DOT) juga menguat 7,9 persen di level 18,6 dollar AS.

Pagi ini Tether (USDT) naik 0,001 persen di posisi 1 dollar AS, dan itu USD Coin (USDC) menguat 0,02 persen di posisi 0,9 dollar AS. Sebagai informasi USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Pergerakan aset kripto masih dibayangi sentimen global berupa konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

Mengutip Forbes, direktur urusan kebijakan dan peraturan di Elliptic, David Carlisle mengatakan, saat berbagai negara di dunia memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, Rusia diperkirakan akan menggunakan cryptocurrency untuk menghindari sanksi tersebu, meskipun kemungkinan berhasilnya cukup kecil.

Carlisle mengungkapkan, meskipun pertukaran aset kripto di AS, Eropa, dan Asia akan menghentikan hampir semua transaksi dengan Rusia, masih ada beberapa “opsi” dalam memfasilitasi aktivitas tersebut, seperti layanan SUEX dan Chatex yang yang tahun lalu setelah memfasilitasi lebih dari 350 juta dollar AS dalam transaksi kripto untuk para kriminal di Rusia.

“Tidak diragukan lagi, Rusia akan melakukan upaya untuk menggunakan kripto dalam membantu meminimalkan dampak sanksi,” kata Carlisle.

Salah satu pejabat keuangangan juga sempat mengatakan, transaksi Rusia melalui kripto tidak perlu dikhawatirkan, karena jumlah uang yang harus dipindahkan oleh pemerintah Rusia akan jauh lebih besar.

“Dengan sektor perbankan senilai 1,4 triliun dollar AS, tidak mungkin Rusia dapat menggunakan kripto sendirian untuk menghindari efek sanksi sepenuhnya,” tambah Carlisle.

Baca juga: Banyak Muncul Token Kripto Artis, Masyarakat Diminta Hati-hati, Jangan Terlena lalu Merugi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com