Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Uang Tunai untuk Ramadhan dan Idul Fitri Tahun Ini Diprediksi Naik 13,4 Persen

Kompas.com - 17/03/2022, 20:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan, kebutuhan uang tunai pada periode Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini akan mengalami kenaikan dibanding periode yang sama tahun 2021.

Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman mengatakan, bank sentral memperkirkan kebutuhan uang tunai pada periode Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2022 sebesar Rp 174,3 triliun, meningkat 13,4 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Proyeksi itu dibuat BI dengan memperhitungkan angka-angka asumsi makro perekonomian nasional pada tahun ini.

"Kemudian juga tren realisasi selama historical, termasuk program pemerintah seperti pencairan bansos tunai," kata Aida, dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/3/2022).

Baca juga: Jelang Ramadhan, Mendag Minta Bulog Segera Impor 20.000 Ton Daging Kerbau dari India

Lebih lanjut Ia bilang, BI akan memastikan ketersediaan uang di seluruh wilayah Indonesia, melalui tiga program utama. Pertama, pendistribusian uang tunai yang akan dilakukan sebelum Ramadan, khususnya ke wilayah luar Pulau Jawa.

Kemudian, BI juga akan menggelar program edukasi bertema Cinta, Bangga dan Paham Rupiah, dengan mengangkat tema Serambi Rupiah Ramadan, Belanja Bijak dan Rawat Rupiah.

"Tentunya, dalam melakukan hal tersebut tetap akan memperhatikan protokol kesehatan, termasuk nanti akan digunakan layanan kas digital dengan mengoptimalkan Apps dalam penukaran uang kas, kliring berjadwal," tutur Aida.

Baca juga: Kelangkaan Minyak Goreng Diharapkan Tidak Terjadi Lagi di Bulan Ramadhan

Terakhir, program kerja tahunan BI berupa ekspedisi rupiah berdaulat di daerah 3T (terdepan, terluar dan terpencil) di 18 pulau dan 16 Provinsi.

Hal ini sebagai langkah supaya ketersediaan uang rupiah yang berkualitas tetap terjaga di seluruh wilayah.

"Ini dilakukan supaya ketersediaan uang rupiah berkualitas terjaga di seluruh NKRI," ucap Aida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com