Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Saham Yenny Wahid Terus Turun, Ini Kata Analis

Kompas.com - 27/04/2022, 15:15 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – PT Wir Asia (WIRG) emiten yang berfokus untuk membangun ekosistem metaverse terus mengalami pelemahan dalam sepekan terakhir. Saham milik Yenny Wahid atau Zannuba Arifah Chafsoh Rahman ini dalam sepekan telah turun sekitar 24,25 persen.

Meski demikian harga saham WIRG mengalami kenaikan dibanding harga saat listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 April 2022. Siang ini, harga saham WIRG bergerak pada level Rp 1,005 per saham, sementara harga saham WIRG saat IPO Rp 168 per saham.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, pelemahan saham WIRG terjadi karena ekspektasi investor yang sangat tinggi terkait pembangunan ekosistem metaverse.

Baca juga: BEI Pantau Saham WIRG Milik Yenny Wahid, Ini Penyebabnya

“Pelemahan saham WIRG, balik lagi karena ekspektasi investor yang tinggi akan metaverse yang diciptakan. Bicara WIRG berarti bica momentum, dimana seluruh perusahaan besar di dunia juga tengah berlomba - lomba membangun ekosistem metaverse,” kata Maximilianus kepada Kompas.com, Rabu (27/4/2022).

Maximilianus menyebut, perusahaan seperti Microsoft, NVIDIA, Meta Facebook kini juga giat mengembangkan teknologi metaverse tersebut. WIRG sebagai perusahaan Indonesia yang mengembangkan teknologi metaverse, tentunya akan menarik bagi investor, meskipun dunia metaverse itu masih jauh.

“Tentu ini menjadi momentum bagus bagi WIRG. Apalagi WIRG merupakan perusahaan pertama Metaverse di Indonesia. Masalahnya, metaverse itu masih jauh dan belum kelihatan bentunya, dan pertanyaannya, siapa yang paling mampu untuk menyiapkan metaverse itu? dalam arti aksesnya, dan kesiapannya. Inilah yang menjadi perhatian,” jelas dia.

Sementara itu, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai, perusahaan teknologi seperti halnya perusahaan metaverse, WIRG dinilai merupakan perusahaan investasi untuk jangka panjang.

Baca juga: Saham WIR Asia Milik Yenny Wahid Digembok Bursa Setelah Melonjak 560 Persen sejak IPO

Investasi jangka panjang juga tentunya mengandalkan pertumbuhan fundamental yang kuat. Menurut dia, pelemahan WIRG diakibatkan sentimen yang membayangi pergerakan saham – saham teknologi, yakni kenaikan suku bunga AS.

Sebagai informasi, sentimen kenaikan suku bunga AS menekan indeks acuan saham teknologi Nasdaq, yang pada penutupan Wall Street pagi ini tertekan lebih dari 3 persen.

“WIRG itu kan mengembangkan teknologi metaverse, dia naik cukup kencang di awal IPO, tapi secara umum kenaikan juga dipengaruhi oleh sentimen global, karena mengandalkan pertumbuhan jangka panjang. Kini WIRG terkoreksi karena sentimen kenaikan suku bunga The Fed,” jelas Hans.

Baca juga: 6 Saham Paling Cuan Sepekan, Ada Perusahaan Milik Yenny Wahid, Sandiaga Uno, hingga Boy Thohir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com