Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Mandiri: Belum Ada Rencana Akuisisi Bank!

Kompas.com - 27/04/2022, 21:09 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) kembali menegaskan, dalam pengembangan layanan perbankan digital perseroan masih akan fokus memaksimalkan layanan yang berasal dari internal perusahaan.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengakui, saat ini pihaknya masih mengkaji adanya potensi aksi korporasi dalam rangka mengembangkan bisnis perseroan.

Namun demikian, Darmawan menegaskan, Bank Mandiri belum memiliki rencana untuk mengakuisisi bank, sebagai bentuk ekspansi bisnis perseroan.

Baca juga: Laba Bersih Bank Mandiri Melesat 70 Persen Jadi Rp 10 Triliun pada Kuartal I-2022

Pernyataan tersebut sekaligus menampik kabar adanya rencana akuisisi bank kecil untuk dijadikan bank digital milik Bank Mandiri.

"Sampai dengan saat ini belum ada rencana aksi korporasi dalam bentuk akuisisi bank," kata dia, dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/4/2022).

Lebih lanjut Darmawan menjelaskan, dalam pengembangan layaanan digital bank dengan kode emiten BMRI itu tetap berfokus kepada customer base dan kapabilitas yang dimiliki, sehingga transformasi digital internal menjadi prioritas utama perseroan.

Hal itu dilakukan melalui perubahan proses internal bisnis serta peluncuran kanal dan produk digital seperti Livin' yang diperuntukan segmen ritel dan Kopra yang dikhususkan untuk segmen wholesale.

Kedua platform andalan Bank Mandiri itu tercatat terus mengalami pertumbuhan pesat hingga periode tiga bulan pertama tahun ini.

Untuk platform Livin', Bank Mandiri mencatatkan adanya pertumbuhan jumlah transaksi sebesar 71 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 417 juta transaksi dan nilai transaksi yang juga melesat 49 persen secara yoy menjadi Rp 508 triliun.

Sementara untuk Kopra, jumlah transaksi wholesale tercatat meroket 98 persen secara yoy menjadi 169 juta transaksi, nilai transaksi digital wholesale mencapai Rp 5.037 triliun, nilai transaksi cash management mencapai Rp 4.546 triliun, serta nilai transasksi trade finance and bank guarantee menjadi Rp 170,6 triliun.

"Saat ini Livin’ by Mandiri sudah mampu memproses hingga 11.000 transaksi per detik, ini juga membuktikan bahwa channel digital Bank Mandiri sudah mendominasi transaksi nasabah," ucap Darmawan.

Baca juga: Jadwal Operasional BRI, Bank Mandiri, dan BTN Selama Libur Lebaran 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com