Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Tingkatkan Investasi, Ini Rebutan Antarnegara...

Kompas.com - 28/04/2022, 15:07 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (Pemda) menyederhanakan regulasi perizinan yang menghambat investasi.

Perizinan yang sulit membuat investor justru lari ke negara tetangga. Padahal, Indonesia membutuhkan investasi untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi masyarakat.

"Tingkatkan investasi yang akan menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya. Ini rebutan antarnegara," ucap Jokowi dalam Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2022 di Jakarta, Kamis (28/4/2022).

Baca juga: Pecahkan Rekor 10 Tahun Terakhir, Realisasi Investasi Kuartal I-2022 Capai Rp 282,4 triliun

Jokowi mengungkapkan, Indonesia tidak dapat lagi hanya bergantung pada APBN dan APBD. Anggaran negara saat ini sudah diandalkan untuk beragam program, termasuk bansos, pendidikan, kesehatan, dan layanan lainnya.

Oleh sebab itu, kata dia, Indonesia harus kreatif mencari sumber-sumber pembiayaan baru yang inovatif, dengan terus meningkatkan kemudahan berusaha dan daya tarik investasi.

"Kalau pelayanan perizinan kita belum cepat, di pusat maupun di daerah, segera sederhanakan dan percepat. Layani semua yang berkaitan dengan investasi," tutur Jokowi.

Lebih lanjut, dia meminta agenda-agenda strategis untuk peningkatan kualitas SDM terus berjalan pada tahun 2023.

Dia ingin agenda ini mampu mempercepat penurunan tingkat kemiskinan ekstrem, angka stunting, dan tingkat penyakit lainnya.

"Tingkatkan kualitas SDM melalui transformasi di bidang kesehatan. Tingkatkan akses dan kualitas pendidikan, dan juga upskilling, reskilling tenaga kerja agar semakin produktif dan kompetitif," tandas dia.

Baca juga: Ibu Kota Pindah, REI Yakin Jakarta Masih Jadi Kota yang Menarik untuk Investasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com