JAKARTA, KOMPAS.com - BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) menargetkan 7 juta pengguna aktif aplikasi JMO pada tahun 2022. Sampai April 2022, tercatat jumlah total pengguna aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) sebanyak 13,31 juta.
Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi, BP Jamsostek Pramudya Iriawan Buntoro mengatakan, layanan digital menjadi sesuatu yang ingin BP Jamsostek kedepankan.
"Karena berdasarkan data itu, terlihat pengguna fasilitas online sudah meningkat. Kedua dari sisi kecepatan juga lebih efektif, jelas dia dalam konferensi pers, Kamis (28/4/2022).
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Targetkan 70 Juta Peserta Tahun 2026, Ini Strategi yang Dilakukan
Untuk mengantisipasi melonjaknya pengguna nantinya, ia mengatakan pihaknya sudah melakukan banyak persiapakn sejak tahun 2021. Salah satunya dengan menambah kapasitas pelayanan digitalnya.
Selanjutnya, ingin memastikan agar pengguna terjamin dari segi keamanan. Menurut dia, saat BP Jamsostek meluncurkan layanan digital, pelayanan terhadap sekuriti ini menjadi perhatian utama.
"Dari aspek infrastruktur kami juga memastikan, aplikasi yang kami bangun ini juga aplikasi yang sudah lebih bersih dari konteks bugs. Kami terus kembangkan untuk meneruskan stabilisasi," ucap dia.
Baca juga: Soal Penerima Subsidi Gaji Rp 1 Juta, Pemerintah Masih Gunakan Data BPJS Ketenagakerjaan
Ke depan, ia bilang layanan di dalam aplikasi JMO akan terus bertambah. Misalnya nanti, akan ada layanan untuk Jaminan Kehilangan Pekerjaan, Manfaat Beasiswa, dan Jaminan Pensiun. Ia bilang, semakin lama aplikasi ini akan terus bertambah manfaatnya.
Dengan demikian dari sisi pengguna, ia juga memprediksi akan terus mengalami pertumbuhan. Oleh sebab itu, ia berusaha terus mempersiapkan kanal digital ini.
Selain itu, sebagai aplikasi yang menyimpan banyak data pekerja, ia berharap nantinya data tersebut dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan pekerja itu sendiri. Sehingga aplikasi ini semakin memiliki nilai bagi penggunanya.