Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Berakhir Hijau, Saham Meta Platforms, Alphabet hingga Tesla "Terbang"

Kompas.com - 14/05/2022, 07:27 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street berakhir hijau pada penutupan Jumat (13/5/2022). Kenaikan harga saham terjadi setelah penurunan dalam beberapa hari sebelumnya akibat kekhawatiran pasar akan inflasi.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 466,36 poin atau 1,47 persen, menjadi 32.196,66. S&P 500 naik 2,39 persen dan ditutup pada level 4.023,89, sementara itu Nasdaq Composite melonjak 3,82 persen dan berakhir pada 11.805.

"Penurunan harga saham tidak terjadi selamanya. Bahkan dalam kondisi pasar yang mengalami trend koreksi atau bearish, beberapa saham cenderung mengalami relil dan tampaknya akan dimulai hari ini," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA mengutip CNBC.

Baca juga: Wall Street Ditutup Mayoritas Merah, Nasdaq Naik Tipis

Semua sektor S&P 500 ditutup lebih tinggi pada hari Jumat dipimpin oleh kenaikan sektor konsumen dan teknologi informasi, yang masing-masing 4,1 persen dan 3,4 persen. Saham Nike dan Salesforce naik 4,7 persen dan 4,1 persen. Sementara American Express dan Boeing masing-masing menguat lebih dari 3 persen.

Saham teknologi yang terpukul juga kembali bangkit dengan kenaikan Meta Platforms dan Alphabet masing-masing naik 3,9 persen dan 2,8 persen. Tesla juga melonjak 5,7 persen, sementara semikonduktor Nvidia dan AMD melesat lebih dari 9 persen. Demikian juga dengan Apple yang naik 3,2 persen.

Baca juga: Inflasi AS Naik Lagi, Wall Street Berakhir Merah, Saham–saham Teknologi Rontok

Sementara itu, saham AMC Entertainment dan GameStop masing-masing melonjak 5,5 persen dan 9,9 persen, melanjutkan kenaikannya di hari sebelumnya. Sementara itu, saham Twitter anjlok 9,7 persen setelah Elon Musk mengumumkan penghentian kesepakatan pengambilalihan saat ia menunggu rincian lebih lanjut tentang akun palsu platform. Sementara itu, saham Robinhood melesat 24,9 persen, setelah CEO crypto Sam Bankman-Fried mengakuisisi perusahaan.

"Mungkin tidak terlalu banyak risiko penurunan menurut pendapat kami, tetapi kami melihat ada potensi penurunan lagi, dan rata – rata kecenderungan pasar bearish antara 23 persen hingga 25 persen,” kata Stovall.

Salah satu alasan mengapa saham mengalami kesulitan dalam beberapa bulan terakhir adalah inflasi yang tinggi, dan upaya Federal Reserve untuk menahan harga dengan menaikkan suku bunga. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan The Fed tidak dapat menjamin penurunan inflasi tidak berujung resesi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com