Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Musim Mengemudi di AS, Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen

Kompas.com - 27/05/2022, 08:51 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia melonjak sekitar 3 persen ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir pada akhir perdagangan Kamis waktu Amerika Serikat (Jumat pagi).

Kenaikan terjadi di tengah tanda-tanda pasokan yang ketat jelang musim panas di AS, yang merupakan musim puncak bagi aktivitas berkendara (driving season) di negara itu.

Mengutip CNBC, Jumat (27/5/2022), harga minyak mentah berjangka Brent naik 3,37 dollar AS menjadi ke level 117,40 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 3,4 persen ke level 114,09 dollar AS per barrel.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Stabil di Tengah Kekhawatiran Resesi

Setelah naik selama enam hari berturut-turut, Brent ditutup pada level tertinggi sejak 25 Maret 2022, sementara WTI menetap di level tertinggi sejak 16 Mei 2022.

"Harga minyak mentah naik karena pasar minyak yang ketat akan terus terjadi, mengingat musim mengemudi di musim panas akan dimulai sehingga akan terus menurunkan stok AS," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior Oanda.

Pasar minyak pun berpotensi kembali menguat jika sanksi embargo minyak Rusia telah disepakati secara bulan oleh negara-negara anggota Uni Eropa. Presiden Dewan Eropa Charles Michel meyakni kesepakatan dapat dicapai sebelum pertemuan dewan berikutnya pada 30 Mei 2022.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Bertahan di Atas 110 Dollar AS

Hongaria menjadi negara yang terus menentang larangan impor minyak Rusia tersebut, sementara pemberlakuan sanksi Uni Eropa membutuhkan dukungan bulat. Hongaria mendesak membutuhkan sekitar 750 juta euro atau 800 juta dollar AS untuk bisa meningkatkan kilangnya dan memperluas jaringan pipa dari Kroasia.

Tanpa larangan resmi Uni Eropa terhadap minyak Rusia, pasokan minyak negara yang dipimpin Vladimir Putin itu sudah menurun di pasar global, karena pembeli dan perusahaan-perusahaan dagang telah menghindari pemasok dari negara tersebut.

Produksi minyak Rusia akan turun menjadi 480-500 juta tondi tahun ini dari 524 juta ton pada 2021. Sementara, OPEC+ akan tetap pada kesepakatan tahun lalu untuk menaikkan target produksi Juli sebesar 432.000 barel per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com