Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Jatuh, Saham–saham Teknologi Berguguran

Kompas.com - 14/06/2022, 06:13 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa Saham New York Amerika Serikat atau Wall Street ditutup turun tajam pada akhir perdagangan Senin (13/6/2022) waktu setempat. Penurunan tajam dipicu oleh kekhawatiran akan resesi jelang pengumuman penetapan suku bunga The Fed pekan ini.

S&P 500 turun 3,88 persen menjadi 3.749,63, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga turun 876,05 poin, atau 2,79 persen, ditutup pada level 30.516,74. Sementara itu, Nasdaq Composite jatuh paling dalam yakni, 4,68 persen dan ditutup pada posisi 10.809,23.

Penurunan indeks di Wall Street seiring dengan rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,75 persen pada Rabu ini, untuk menekan inflasi. Pada awal pekan, investor terus mencerna laporan inflasi AS yang mencapai 8,6 persen, atau lebih tinggi dari ekspektasi.

Baca juga: 5 Saham Paling Cuan Sepekan, Ada Indosat hingga GoTo

“Siapapun yang berharap kondisi pasar akan bullish, tidak bisa menemukan apapun sebagai pegangan saat ini di tengah kenaikan suku bunga, dan arah ekonomi yang tidak pasti,” kata Jack Ablin, mitra pendiri Cresset Capital mengutip CNBC.

Saham Boeing, Salesforce dan American Express masing-masing terjun 8,7 persen, 6,9 persen dan 5,2 persen, dan menjadi pemberat pada indeks DJIA. Sementara dari saham teknologi, Netflix, Tesla dan Nvidia turun lebih dari 7 persen dan mendorong Nasdaq menyentuh level terendah baru sejak November 2020.

Selain itu, saham transportasi juga tergelincir di awal pekan, dengan penurunan Carnival Corporation dan Norwegian Cruise Line masing-masing sekitar 10 persen dan 12 persen. Delta Air Lines juga turun lebih dari 8 persen, sementara United jatuh sekitar 10 persen.

Semua sektor utama pada indeks S&P 500 merosot ke zona merah yang dipimpin oleh penurunan saham energi, lebih dari 5 persen. Dari sektor konsumen, layanan komunikasi, teknologi informasi, hingga utilitas juga turun lebih dari 4 persen.

“Pergerakan dramatis yang lebih rendah menunjukkan ada banyak investor mengambil untung atau memposisikan ulang portofolio mereka, dan mungkin menandakan saat ini pasar berada dalam pada tahap kapitulasi," kata Jeff Kilburg, kepala investasi Sanctuary Wealth.

Ramainya aksi jual, mendorong suku bunga jangka pendek melonjak. Treasury AS tenor 10 tahun naik lebih dari 20 basis poin lebih tinggi ke atas 3,3 persen, karena investor khawatir bahwa The Fed akan lebih agresif untuk menekan inflasi. Sementara itu, imbal hasil Treasury AS tenor 2 tahun naik sekitar 30 basis poin menjadi sekitar 3,3 persen.

Baca juga: Jelang Pengumuman CPI, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com