Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pengumuman Suku Bunga The Fed, Wall Street Ditutup Mayoritas Merah

Kompas.com - 15/06/2022, 06:41 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup mayoritas merah pada Selasa (14/6/2022) waktu setempat, dengan penurunan pada S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average (DJIA), sementara Nasdaq Composite naik tipis.

Penurunan S&P 500 dan DJIA terjadi setelah pasar merespon rencana The Fed yang besiap untuk menaikkan suku bunga acuan sebagai upaya untuk menekan inflasi yang tinggi pada pekan ini.

S&P 500 turun 0,38 persen dan ditutup pada 3.735,48. DJIA juga turun 151,91 poin, atau 0,5 persen menjadi menetap di 30.364,83. Sementara indeks Nasdaq Composite naik 0,18 persen dan berakhir pada level 10.828,35.

"Ini merupakan hari di mana pasar harus mengambil sikap wait and see, dan tentu saja itulah yang tampaknya terjadi pada indeks utama. Kami benar-benar terjebak,” kata Art Hogan, kepala strategi pasar di National Securities seperti dikutip oleh CNBC.

Baca juga: Pemerintah Bakal Hapus Minyak Goreng Curah, Ini Tanggapan Pedagang Pasar

Pergerakan yang sangat volatile terjadi dalam ekuitas karena suku bunga diperkirakan akan melonjak lagi untuk mengantisipasi kebijakan pengetatan yang lebih agresif dari The Fed. Treasury AS tenor 10 tahun mencapai 3,48 persen pada hari Selasa dan merupakan level tertinggi baru dalam 11 tahun terakhir.

"Jika suku bunga tidak naik maka pasar saham tidak akan turun," kata Jim Paulsen, kepala strategi investasi di The Leuthold Group.

Saham Oracle melonjak lebih dari 10 persen setelah perusahaan perangkat lunak tersebut melaporkan penurunan pendapatan. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan besar dalam permintaan bisnis infrastruktur cloud.

Baca juga: Nestle Indonesia Buka Lowongan Management Trainee 2022 untuk Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Saham FedEx juga mengalami hari terbaiknya sejak 1986 setelah melonjak 14 persen di tengah kabar bahwa perusahaan akan menaikkan dividen kuartalan lebih dari 50 persen, dan menambahkan tiga direktur baru ke dewan direksi.

Namun saham–saham seperti Procter & Gamble, Coca-Cola dan UnitedHealth masing-masing tergelincir 3,1 persen, 2,7 persen dan sekitar 1,7 persen. Sembilan dari 11 sektor mengakhiri posisi harga sahamnya di zona merah, dipimpin oleh penurunan pada sektor utilitas dan kebutuhan pokok konsumen.

Saham transportasi juga turun. Norwegian Cruise Line dan Royal Caribbean berakhir merah masing-masing sekitar 3,7 persen dan 4,4 persen, demikian juga dengan saham Delta yang juga turun 2,5 persen.

"Pasar ekuitas kehilangan kepercayaan. Kepercayaan pasar dapat dipulihkan jika The Fed mengambil tindakan agresif dengan kenaikan 75 bps besok dan Juli,” kata analis Bill Ackman dari Pershing Square.

Baca juga: Timbul Tenggelam Wacana Penghapusan Minyak Goreng Curah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com