Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Desa Wisata Bisa Tambah Penghasilan lewat Aplikasi PanduDesa

Kompas.com - 20/06/2022, 16:37 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng perusahaan teknologi finansial di balik platform Open Finance di Indonesia, Ayoconnect, untuk meluncurkan aplikasi PanduDesa.

Beberapa fitur yang akan dihadirkan dalam aplikasi PanduDesa meliputi layanan isi ulang pulsa, pembelian data internet, dan pembayaran tagihan listrik dan air.

Fitur ini dapat dimanfaatkan oleh komunitas desa wisata untuk membuka lapangan kerja, meningkatkan nilai jual kepada wisatawan, dan menambah penghasilan.

Adapun peluncuran aplikasi ini didorong lantaran jumlah kunjungan wisatawan di Indonesia yang terus mengalami peningkatan seiring dengan turunnya kasus Covid-19.

Baca juga: Terimbas Kenaikan Suku Bunga The Fed, Aliran Modal Asing Keluar dari RI Rp 7,34 Triliun Selama Sepekan

Kemenparekraf menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara dapat naik antara 1,8 hingga 3,6 juta individu, dengan kontribusi terhadap PDB nasional mencapai 4,3 persen di tahun 2022.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, salah satu kendala dalam membangkitkan kondisi pariwisata dapat diwujudkan melalui kolaborasi dan kontribusi semua pihak.

Oleh sebab itu menurut dia insiatif ini salah satu bentuk komitmen untuk membangkitkan ekonomi kreatif dan pariwisata melalui pembukaan lapangan kerja.

“708.000 lapangan kerja di sektor ekonomi kreatif dan 400.000 di sektor pariwisata bisa diwujudkan melalui solusi inovatif yang terintegrasi. PanduDesa hasil kolaborasi dengan Ayoconnect adalah bentuk komitmen untuk membangkitkan ekonomi kreatif dan pariwisata melalui pembukaan lapangan kerja,” ujarnya dalam siaran resminya, Senin (20/6/2022).

Sandiaga melanjutkan, membangkitkan industri pariwisata harus dengan 3G yaitu Gercep, Geber dan Gaspol.

Baca juga: Gandeng KargoNexus, Danone-AQUA Bisa Pantau Logistik secara Real Time

“Dengan gercep (gerak cepat), geber (gerak bersama), dan gaspol (garap potensi lapangan pekerjaan yang ada) bersama-sama kita semua memanfaatkan potensi untuk membangkitkan dan mempertahankan industri pariwisata. Penandatanganan nota kesepahaman dengan Ayoconnect adalah salah satu perwujudan ini,” jelas Sandiaga.

Sementara COO dan Co-Founder Ayoconnect Chiragh Kirpalani mengatakan, kemajuan ekonomi suatu negara dapat dicapai dengan jauh lebih cepat ketika terdapat sinergi yang solid antara pemerintahan, sektor swasta, dan masyarakat umum.

Menurutnya kolaborasi antara Ayoconnect, Kemenparekraf, dan ribuan desa wisata yang tersebar di seluruh Indonesia adalah sebuah contoh yang diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak agent of change di Indonesia dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelas dunia.

"Ke depannya, Ayoconnect dan Kemenparekraf akan terus bekerja sama untuk menghadirkan lebih banyak inovasi-inovasi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif," ungkap dia.

Baca juga: Mendag Zulhas Jumpai Mentan SYL di Kantornya, Bahas Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com