Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Krisis Pangan, Ini yang Dilakukan ID FOOD

Kompas.com - 03/07/2022, 17:07 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - ID FOOD, BUMN yang begerak dalam bidang pangan menjalankan praktik pertanian cerdas dengan fokus peningkatan produksi pangan domestik. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi krisis pangan global.

Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan, pihaknya telah menerapkan aplikasi e-farmer, sistem digitalisasi pendaftaran mitra petani, pendaftaran kebun, hingga pemantauan digital kebun atau lahan petani.

"Perbaikan hulu pangan bersama petani secara berkelanjutan merupakan cara ID FOOD dukung pemerintah untuk kedaulatan pangan," kata dia dikuti dari Antara, Minggu (3/7/2022).

Baca juga: ID Food Target 5.000 Mitra Pengecer Jual Minyak Goreng Curah Rp 14.000 Per Liter

Ia menambahkan, ID FOOD berupaya meningkatkan produksi pangan di dalam negeri dengan tujuan agar Indonesia tidak bergantung terhadap produk pangan impor.

ID FOOD telah melakukan inovasi pada sektor hilir pangan guna menjaga keseimbangan hulu dan hilir pangan. Salah satunya, dengan menghadirkan variasi produk ritel pangan pokok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Selain itu, kegiatan peluncuran produk varian beras dengan merek Rania dan produk gula kristal putih bermerek RAja Gula, pendistribusian ritel juga direalisasikan dengan peningkatan kolaborasi ritel daring. Misalnya, ID FOOD menjalin kerja sama dengan warung pangan dan e-commerce lainnya.

"Kami melihat peluang pada tahun 2022 cukup besar pada sektor ritel pangan, terbukti pembukuan penjualan pangan ritel tahun buku 2021, perseroan menopang pendapatan sebesar Rp 8 triliun atau meningkat 15 persen secara tahunan," ucap dia.

Baca juga: ID Food Sudah Distribusikan 8,1 Juta Liter Minyak Goreng

ID FOOD bersama pemerintah berusahan mengatasi ancaman krisis pangan melalui peningkatan kemitraan petani dan perluasan lahan petani untuk produksi pangan sebagai bagian dari transformasi pada hulu pangan.

Frans melaporkan, pada tahun 2021 realisasi jumlah mitra petani tebu sebanyak 23.735 perani dari target 22.367 petani. Angka ini mencapai 106 persen dari target dan luas lahan tercatat yang mencapai 41.509 hektare. Angka ini sekaligus naik 11 persen dari tahun 2020.

Sebagai langkah awal, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI berperan sebagai BUMN induk pangan pada tahun 2022.

"Perseroan telah mengimplementasikan teknologi informasi terintegrasi BUMN klaster pangan yang mengintegrasikan lima BUMN pangan dengan induk pangan RNI," tandas dia.

Baca juga: Sandiaga Uno: Emak-emak UMKM Harus Jadi Ujung Tombak Atasi Krisis Pangan dan Energi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com