Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Komoditas dalam Tren Naik, Wahana Inti Selaras Terbitkan Obligasi Rp 2 Triliun

Kompas.com - 11/07/2022, 14:15 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Wahana Inti Selaras (WISL) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun. Penerbitan obligasi ini dilakukan mengingat adanya potensi pertumbuhan pada bisnis alat berat di tengah trend kenaikan harga komoditi saat ini.

Presiden Director PT Wahana Inti Selaras Bambang Prijono mengatakan, menguatnya harga sektor komoditas yang masih berlangsung hingga saat ini, mendorong meningkatnya permintaan alat berat dan berbagai pendukung logistik di berbagai sektor.

“WISL yang bergerak di bidang bisnis alat berat, pertambangan, agro dan konstruksi berencana pada hari ini, melakukan Investor Gathering Penawaran Umum Obligasi I Wahana Inti Selaras Tahun 2022 dengan nilai pokok sebanyak banyaknya Rp 2 triliun,” kata Bambang dalam siaran pers, Senin (11/7/2022).

Baca juga: OJK Larang Pemasaran Saham dan Obligasi dari Aplikasi Luar Negeri

Bambang mengatakan, permintaan yang terus menguat itu diperkirakan akan berlangsung terus hingga 2023. Prospek yang baik tersebut selanjutnya memberikan dampak terhadap pertumbuhan bisnis alat berat tahun 2022 ini sekitar 30 persen hingga 40 persen.

“Prospek pertumbuhan bisnis alat berat yang terus membaik ke depan tersebut menjadi latar belakang PT Wahana Inti Selaras (WISL) dalam pengembangan kegiatan usaha sehingga Perseroan berencana untuk melakukan penghimpunan dana melalui penerbitan obligasi,” ujar dia.

Bambang menyebut, permintaan alat berat akan meningkat di beberapa tahun ke depan menyusul rekor tertinggi yang dicapai pada 2021, yang diperkirakan masih akan terjadi pada tahun 2022 dan 2023.

Baca juga: Sebulan ke Depan, Pasar Saham dan Obligasi Diproyeksi Tetap Fluktuatif

Adapun dana obligasi ini nantinya akan digunakan untuk membiayai bisnis perseroan dan memanfaatkan pertumbuhan bisnis alat berat melalui anak perusahaan, mencakup PT Indotruck Utama (ITU), PT Eka Dharma Jaya Sakti (EDJS), PT. Indo Traktor Utama (INTRAMA), PT Prima Sarana Gemilang (PSG) dan PT Prima sarana Mustika (PSM).

“Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai modal kerja Perseroan dan lima anak usaha. Obligasi yang telah meraih peringkat idA (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) tersebut akan dibagi dalam tiga Seri, yaitu Seri A, Seri B dan Seri C yang masing?masing memiliki tenor 370 hari, 3 tahun dan 5 tahun. Jumlah pokok dan besarnya suku bunga masing-masing seri belum ditentukan namun bunga akan dibayarkan setiap triwulanan,” jelas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com