Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 3,50 Persen

Kompas.com - 21/07/2022, 14:49 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPSA.com - Bank Indonesia (BI) putuskan untuk kembali mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 3,50 persen. Adapun suku bunga acuan BI di level 3,50 persen sejak Februari 2021.

Dengan demikian, suku bunga deposit facility tetap 2,75 persen dan suku bunga lending facility tetap 4,25 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini berdasarkan asesmen yang menyeluruh dari kondisi ekonomi global dan domestik, baik di sektor makroekonomi, sistem keuangan, moneter, maupun sistem pembayaran.

"RDG BI pada 20 dan 21 Juli 2022 memutuskan utk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 3,50 persen," kata Perry saat konferensi pers virtual, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Ekonom Perkirakan BI Akan Naikkan Suku Bunga Acuan 0,25 Persen pada RDG Juli 2022

Perry mengatakan, keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi inti yang masih terjaga di tengah risiko dampak perlambatan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Kendati demikian, BI terus mewaspadai risiko kenaikan ekspektasi inflasi dan inflasi inti ke depan serta memperkuat respons bauran kebijakan moneter yang diperlukan, baik melalui stabilisasi nilai tukar rupiah, penguatan operasi moneter, dan suku bunga.

Baca juga: BI Berikan Sinyal Akan Naikkan Suku Bunga Acuan

Sebelumnya, Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) atau 0,25 persen.

Dia bahkan memperkirakan BI masih akan menaikkan suku bunga hingga 100 bps dalam empat kali RDG di 2022.

"BI diperkirakan mulai naikkan 25 bps bunga acuan dengan pertimbangan inflasi mulai menjadi alarm khususnya inflasi volatile food atau pangan," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (20/7/2022).

Baca juga: Bank Sentral Malaysia Kerek Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin

Dia menjelaskan, apabila BI tidak menaikkan suku bunganya, dikhawatirkan dapat memperlemah nilai tukar rupiah ke depannya.

Selain itu, arus modal akan mengalir ke luar sehingga cadangan devisa nasional tergerus. Tingkat suku bunga yang tidak naik juga dikhawatirkan dapat meningkatkan inflasi dan menghambat penyaluran kredit bank.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti RPP Kesehatan, Asosiasi Protes Rencana Aturan Jarak Iklan Rokok di Baliho

Soroti RPP Kesehatan, Asosiasi Protes Rencana Aturan Jarak Iklan Rokok di Baliho

Whats New
Aturan Impor Berubah-ubah, Pemerintah Dinilai Tidak Konsisten

Aturan Impor Berubah-ubah, Pemerintah Dinilai Tidak Konsisten

Whats New
Promo Tarif LRT Jabodebek Berakhir 31 Mei 2024, KAI Usulkan Skema Tarif Baru

Promo Tarif LRT Jabodebek Berakhir 31 Mei 2024, KAI Usulkan Skema Tarif Baru

Whats New
9 Kota di Asia Pasifik yang Jadi Tujuan Ekspatriat Global, 3 Tetangga RI

9 Kota di Asia Pasifik yang Jadi Tujuan Ekspatriat Global, 3 Tetangga RI

Work Smart
BRI Salurkan KUR Rp 59,96 Triliun per April 2024

BRI Salurkan KUR Rp 59,96 Triliun per April 2024

Whats New
Kapan Bayar Tol Tanpa Berhenti MLFF Mulai Beroperasi?

Kapan Bayar Tol Tanpa Berhenti MLFF Mulai Beroperasi?

Whats New
Peningkatan Harga Layanan Bisnis di Jepang Catat Rekor Tertinggi dalam Satu Dekade

Peningkatan Harga Layanan Bisnis di Jepang Catat Rekor Tertinggi dalam Satu Dekade

Whats New
Dewan Periklanan Indonesia Tolak Larangan Iklan Rokok di RPP Kesehatan

Dewan Periklanan Indonesia Tolak Larangan Iklan Rokok di RPP Kesehatan

Whats New
Nasabah Bakal Dikenakan Biaya Rp 4.000 untuk Tarik Tunai dari EDC BCA

Nasabah Bakal Dikenakan Biaya Rp 4.000 untuk Tarik Tunai dari EDC BCA

Whats New
Daftar Kereta Api yang Sudah Pakai Rangkaian New Generation, Apa Saja?

Daftar Kereta Api yang Sudah Pakai Rangkaian New Generation, Apa Saja?

Whats New
Fraksi PDI-P Minta APBN Pertama Prabowo Tidak Defisit

Fraksi PDI-P Minta APBN Pertama Prabowo Tidak Defisit

Whats New
PT Paragon Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/Sederajat, Ini Posisi dan Syaratnya

PT Paragon Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/Sederajat, Ini Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Perum DAMRI Buka Lowongan Kerja untuk SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Perum DAMRI Buka Lowongan Kerja untuk SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jenis-jenis Pinjaman di Pegadaian serta Syarat dan Bunganya

Jenis-jenis Pinjaman di Pegadaian serta Syarat dan Bunganya

Whats New
Pemerintah Pusat Sudah Belanjakan Anggaran Rp 591,7 Triliun, Melesat 13,2 Persen

Pemerintah Pusat Sudah Belanjakan Anggaran Rp 591,7 Triliun, Melesat 13,2 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com