Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno: Tidak Semua Destinasi Wisata Alami Kenaikan Tarif

Kompas.com - 16/08/2022, 12:08 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin mengatakan, tidak semua destinasi wisata mengalami kenaikan tarif.

Ha itu disampaikan Sandiaga terkait rencana kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo yang dilakukan untuk alasan konservasi.

Kemenparekraf sendiri dalam mengelola tempat wisata mengedepankan pariwisata berbasis kualitas dan berkelanjutan. Dengan kata lain, ia ingin semua destinasi wisata harus memiliki dua aspek tersebut.

Baca juga: Sandiaga Uno: Harga Tiket Pesawat Mahal Harus Kita Sikapi dengan Penuh Kewaspadaan

"Jadi aspek konservasinya, kita bicara Raja Ampat, kita bicara juga Candi di Jambi, Muaro Jambi itu juga kami kembangkan destinasi lainnya," kata dia dalam Weekly Press Briefing, Senin (15/8/2022).

Sandiaga menegaskan, semua destinasi wisata akan mengacu pada kualitas dan aspek berkelanjutan.

Menurut dia, dengan adanya dua aspek tersebut bukan berarti semua tarif tempat wisata akan dinaikkan, tetapi perlu ada kajian pembatasan kunjungan di tempat wisata.

"Kita juga harus bisa memberikan layanan yang lebih baik kepada para wisatawan. Jadi ini juga open call kepada seluruh pengelola destinasi wisata untuk melihat aspek kualitas dan keberlanjutan, juga pengembangannya," terang dia.

Baca juga: Pelaku Pariwisata Labuan Bajo Mogok Beroperasi, Sandiaga: Kita Duduk Bersama Cari Solusi

Dengan begitu, Sandiaga ingin, upaya konservasi dan peningkatan ekonomi pada destinasi wisata bisa berjalan secara beriringan.

Menyangkut adanya rencana kenaikan harga tiket masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK) menjadi sebesar Rp 3,75 juta, Sandiaga bilang, saat ini di Labuan Bajo keadaan telah kembali normal. Diskusi yang dilakukan bersama pelaku pariwisata berjalan efektif.

"Kita membuka peluang masukkan dan dialognya dua arah. Jadi tidak ada lagi disrupsi operasi pariwisata dan ekonomi kreatif," kata dia.

Ia bilang, penjelasan kepada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif perlu dilakukan secara rinci. Pasalnya, beberapa isu yang timbul disebabkan oleh masalah komunikasi.

Sebelumnya diberitakan, pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo berencana melakukan aksi mogok selama bulan Agustus terkait keputusan pemerintah menaikkan tarif masuk Taman Nasional Pulau Komodo.

Baca juga: Sandiaga Uno Beri Stimulus hingga Rp 50 Juta bagi Pelaku Ekraf Film dan Fotografi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com