Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Wacana Kenaikan Harga BBM Subsidi, Rupiah Kembali Tertekan

Kompas.com - 22/08/2022, 11:30 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada sesi perdagangan Senin (22/8/2022) pagi masih melemah. Salah satunya disebabkan adanya wacana kenaikan harga BBM subsidi.

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 14.890 per dollar AS, melemah dibanding level penutupan sebelumnya sebesar Rp 14.838 per dollar AS.

Terpantau nilai tukar rupiah terus bergerak di zona negatif, di mana sampai dengan pukul 10.30 nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada pada posisi Rp 14.878,5 dollar AS, melemah 40,5 poin atau 0,27 persen.

Baca juga: Erick Thohir: Bukan Eranya Lagi Masyarakat Mampu Pakai BBM Subsidi

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, wacana kenaikan BBM subsidi menjadi sentimen negatif bagi pergerakan nilai tukar rupiah pada awal pekan keempat Agustus ini.

Investor mencermati adanya potensi lonjakan inflasi di Indonesia, seiring dengan meningkatnya harga BBM jenis Pertalite dan Solar.

"Dan bisa menurunkan daya beli masyarakat sehingga bisa melambatkan pertumbuhan ekonomi, bisa memberikan tekanan ke rupiah," ujar Ariston kepada Kompas.com, Senin.

Selain itu, sentimen bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), juga masih menekan kinerja berbagai aset berisiko, termasuk rupiah.

Baca juga: Harga BBM Subsidi Bakal Naik, YLKI Khawatir Pangan Mahal

Sebagaimana diketahui, dalam risalah Federal Open Market Committee (FOMC) disebutkan, The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuan, meskipun inflasi di Negeri Paman Sam menunjukan perlambatan.

"Sentimen The Fed ini terlihat masih bertahan dan memberikan sentimen negatif," kata Ariston.

Bukan hanya terhadap rupiah, indeks dollar AS pada hari ini terpantau kembali menguat terhadap sebagian besar mata uang lain di kawasan Asia, mulai dari dollar Hong Kong, dollar Taiwan, won Korea Selatan, yuan China, baht Thailand, rupee India, peso Filipina, dollar Singapura, hingga ringgit Malaysia.

Baca juga: Dampak Rambatan Kenaikan Harga BBM Subsidi, Inflasi Tinggi hingga Sebabkan Stagflasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com