Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KCIC: Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tiba di RI Awal September 2022

Kompas.com - 29/08/2022, 19:10 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Rahadian Ratry mengatakan, rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung yang dikirim dari China akan tiba di Indonesia pada awal September ini.

Rahadian mengatakan, ada 1 unit rangkaian Comprehensive Inspection Train (CIT) dan 2 rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) yang akan tiba di Indonesia.

"Sekitar awal September (rangkaian kereta cepat tiba di Indonesia), yang akan datang minggu ini, terdiri dari 1 rangkaian CIT dan 2 EMU," kata Rahadian saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/8/2022).

Baca juga: Sudah Mendesak, tapi Duit APBN untuk Kereta Cepat Tak Kunjung Cair

Rahadian mengatakan, rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut dikirim dari China sejak 21 Agustus 2022.

Ia mengatakan, rangkaian kereta cepat lainnya akan dikirim ke Indonesia secara bertahap.

"Rangkaian dikirim ke Indonesia secara bertahap," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia, pada hari ini Jumat (5/8/2022).

Budi mengatakan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan melakukan tes dinamis pada November 2022 atau bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20.

"Proyek ini merupakan wujud persahabatan Indonesia-China yang selalu dibahas dalam pertemuan kedua negara. Untuk itu mari kita dukung proyek KCJB ini agar dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan," kata Budi saat menghadiri kegiatan Penyelesaian Manufaktur EMU Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang diselenggarakan secara daring, Jumat (5/8/2022).

Baca juga: Dilema Kereta Cepat China: Pilih yang Murah, Hasilnya Tetap Mahal

Menhub Budi mengatakan, KCJB mengadopsi teknologi tinggi yaitu Grade of Automation (GOA) Level 1, serta memiliki desain yang ramping sehingga dapat mendukung akselerasi atau kecepatan dari kereta tersebut yang bisa mencapai 350 km/jam.

Nantinya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan melayani sebanyak 68 perjalanan setiap harinya dan berhenti di lima stasiun.

“Waktu tempuh Jakarta-Bandung hanya membutuhkan waktu 36-45 menit. Sebelumnya membutuhkan kurang lebih 2,5 jam untuk sampai tujuan," ujarnya.

Budi melanjutkan, kehadiran KJCB sebagai transportasi massal yang ramah lingkungan, dengan tingkat keselamatan dan keamanan yang baik serta efisiensi waktu diharapkan dapat semakin meningkatkan minat masyarakat untuk lebih memilih menggunakan transportasi publik ketimbang kendaraan pribadi.

“Untuk itu, saya mengimbau kecepatan waktu konstruksi dan integrasi sistem dapat dipercepat, agar manfaat yang sudah sudah ditunggu masyarakat pengguna kereta api dapat segera bisa dirasakan,” tuturnya.

Baca juga: Erick Thohir Beberkan Alasan Pemerintah Ngotot Pakai APBN untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com