Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Digital Dipercaya Mampu Perangi Pinjol Ilegal, Ini Sebabnya

Kompas.com - 09/09/2022, 18:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pinjaman online (pinjol) ilegal saat ini mendapatkan banyak perhatian karena kasusnya masih terus merebak.

Wakil Kepala Badan III Sistem Pembayaran Digital dan Neobank KADIN Indonesia Kaspar Situmorang mengatakan, pinjol ilegal masih merebak lantaran terdapat jarak antara masyarakat dan layanan keuangan yang legal.

"Penyebaran pinjol ilegal dapat ditekan dengan kehadiran bank digital. Pasalnya posisinya memiliki produk yang mirip. Yang jelas, bank digital bertanggung jawab dan diawasi," kata dia dalam acara penandatanganan MoU AFTECH, PERBANAS, dan KADIN di Jakarta, Jumat (9/9/2022).

Baca juga: KemenKopUKM Buru Koperasi Simpan Pinjam yang Punya Bisnis Pinjol

Ia menambahkan, bank digital dapat menjadi jembatan antara masyarakat yang masih belum terlayani perbankan dengan fasilitas pinjaman. Bank digital juga sekaligus dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk dapat mempercepat literasi keuangannya.

Menurut dia saat ini, masyarakat masih bingung dengan bentuk bisnis dari pinjaman online. Di tengah situasi demikian, masyarakat masih harus membedakan antara pinjol yang legal dan ilegal.

"Harapannya (bank digital) bisa memutus satu per satu pinjol ilegal. Terkadang masyarakat bukan hanya perlu memahami layanannya, tetapi juga apakah ini legal atau tidak," urai dia.

Kaspar menjelaskan, saat ini masyarakat diminta untuk berhati-hati terhadap pinjol ilegal, terutama yang menggunakan modus memalsukan nama dari pinjol yang sudah legal. Masyarakat juga tetap diminta berhati-hati terhadap penipuan penawaran investasi.

Baca juga: Cek Daftar Pinjol Ilegal dan Legal yang Dirilis OJK per Agustus 2022

"Kami juga bekerja sama dengan Kominfo untuk mencari tahu apakah suatu nomor rekening pernah dilaporkan sebagai rekening penipuan atau tidak," timpal dia.

Sedangkan, Sekretaris Jenderal PERBANAS Anika Faisal mengatakan, bank digital memiliki keamanan yang sama dengan bank konvensional. Bank digital tetap diawasi oleh OJK, diaudit, dan diawasi manajemen risikonya.

"Bank digital hadir sebagai pelengkap jasa perbankan. Peningkatan inklusi dan literasi keuangan dapat ditingkatkan dengan bekerja sama dengan yang konvensional," tandas dia.

Sebagai informasi, Satgas Waspada Investasi (SWI) menemukan 71 pinjol ilegal pada Agustus 2022. Dengan begitu, jumlah pinjol ilegal yang telah ditutup semenjak tahun 2018 sampai Agustus 2022 sebanyak 4.160 entitas.

Baca juga: Hati-hati Terima Penawaran Pinjol Lewat Aplikasi Pesan Pribadi, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com