Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Ancam Bakal Demo Sebulan dan Mogok Kerja Tuntut Harga BBM Turun

Kompas.com - 10/09/2022, 07:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Buruh bakal melakukan aksi unjuk rasa selama 1 bulan atau sepanjang September menuntut harga BBM diturunkan.

Ketua Umum Partai Buruh yang juga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, pihaknya akan melakukan aksi bergelombang dan bergantian di tiap daerah selama bulan September untuk menuntut harga BBM diturunkan

Aksi dilakukan setiap hari, kecuali Jumat, Sabtu, dan Minggu. "Kalau tidak didengar, bulan Oktober aksi akan perluas lagi," kecamnya melalui pernyataan tertulis, Jumat (9/9/2022).

Baca juga: Ada Peluang Harga BBM Turun, Menteri ESDM: Insya Allah

Said Iqbal bilang, puncaknya akhir November, para buruh yang tergabung di seluruh serikat akan mempersiapkan aksi mogok nasional. Mogok nasional akan diikuti 5 juta buruh di 15.000 pabrik. Melibatkan 34 provinsi dan 440 kabupaten/kota.

Titik aksi akan dilakukan depan kantor gubernur, bupati, wali kota, dan DPR/DPRD selama sebulan penuh. Diharapkan dalam aksi ini meminta gubernur, bupati, atau wali kota membuat surat rekomendasi penolakan kenaikan harga BBM kepada Presiden Joko Widodo dan Pimpinan DPR RI.

Para buruh meminta gubernur dan bupati mendesak DPR membuat panitia khusus BBM. Pansus DPR RI diharapkan bisa membongkar harga BBM subsidi pemerintah yang dianggap mahal, sedangkan harga BBM SPBU swasta justru dipasarkan dengan harga murah.

Baca juga: Menteri ESDM Minta Masyarakat Hemat Konsumsi BBM

Dirinya mengingatkan bahwa kenaikan harga BBM akan menurunkan daya beli masyarakat kelas bawah. Secara bersamaan, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) sudah menyatakan, kenaikan upah pada 2023 tetap sama dengan tahun ini, dengan mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2022 tentang Pengupahan.

Artinya, lanjut Said Iqbal, tidak akan ada lagi kenaikan upah.

"Karena itu, kami mengusung tiga isu. Tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law, dan naikkan upah minimum 2023 sebesar 10 persen sampai 13 persen," kata Said Iqbal.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah pada 3 September 2022, telah mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi dan non-subsidi. Untuk harga BBM subsidi Pertalite kini dipasarkan Rp 10.000 per liter dari harga sebelumnya Rp 7.650.

Subsidi BBM Solar dijual sebesar Rp 6.800 per liter dari harga awal Rp 5.150, sedangkan BBM non-subsidi Pertamax awalnya dibanderol Rp 12.500 per liter, kini menjadi Rp 14.500.

Baca juga: Membandingkan Harga BBM Nonsubsidi Pertamina RI Vs Petronas Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com