Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Peralihan TV Analog ke Digital, Sharp Indonesia Jual 5.000 Set Top Box

Kompas.com - 15/09/2022, 20:31 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Sharp Indonesia mendukung regulasi pemerintah perihal beralihnya siaran TV analog ke digital. Perusahaan asal Jepang itu mengklaim telah menjual 5.000 buah set top box.

President Director PT Sharp Electronics Indonesia Shinji Teraoka mengatakan, pihaknya telah menjual 5.000 set top box. Hanya saja, ia enggan menyebutkan jumlah produksinya.

"Kita mengantisipasi, mengakomodir orang-orang yang belum punya tv digital Misalnya TV tabung atau TV LED namun belum digital," kata Shinji di sela penanaman pohon di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, Kamis (15/9/2022).

Langkah tersebut, kata dia, sebagai dukungan kepada regulasi pemerintah bahwa siaran TV analog akan dihentikan pada November 2022, dan beralih ke digital.

Baca juga: Kominfo: Batas Akhir Penghentian Siaran TV Analog Tetap 2 November 2022

Meski begitu, tak ada penambahan investasi Sharp Indonesia. Sebab, produk TV teranyar Sharp sudah dilengkapi sistem digital. Sehingga tak perlu lagi menggunakan set top box.

Targetkan Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca 60 Persen pada 2035

Pada ulang tahun ke 110, Sharp mengkampanyekan Sharp Eco Vision 2050. Visi tersebut dikampanyekan untuk mewujudkan emisi nol bersih gas rumah kaca (GRK). Target jangka menengahnya penurunan emisi GRK sebesar 60 persen pada 2035.

"Sharp akan berkontribusi pada netral karbon dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperluas energi terbarukan," kata dia.

Baca juga: Cara Mendapatkan Set Top Box TV Digital Gratis dari Kominfo

Bisnis solusi energi untuk tekan emisi karbon

President Director PT Sharp Indonesia Shinji Teraoka saat menanam pohon di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat, Kamis (15/9/2022). Upaya penanaman pohon ini untuk mengurangi efek gas rumah kaca (GRK) dan upaya mendukung netral karbon 2060. DOK. Sharp Indonesia President Director PT Sharp Indonesia Shinji Teraoka saat menanam pohon di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat, Kamis (15/9/2022). Upaya penanaman pohon ini untuk mengurangi efek gas rumah kaca (GRK) dan upaya mendukung netral karbon 2060.

Sharp, kata Shinji, akan terus memperluas bisnis solusi energi. Yakni dengan mengembangkan bisnis di bidang peralatan dirgantara, peralatan otomotif, dan mempercepat penelitian sel surya dengan teknologi terbaru seperti perovskite untuk penggunaan praktis.

Dengan cara ini, pada 2030, Sharp menargetkan mengurangi emisi GRK sekitar 12 kali dan berkontribusi pada netralitas karbon di masyarakat.

Sebagai upaya mengurangi emisi GRK dan netralitas karbon, Sharp Indonesia menanam 11 ribu pohon di sepanjang DAS Citarum pada Kamis (15/9/2022). Langkah ini sekaligus untuk mendukung program penghijauan pemerintah. Tiga jenis pohon yang ditanam yakni Mahoni, Sengon, dan Akasia.

"Penanaman memanfaatkan lahan seluas 30 kilometer sepanjang DAS Citarum mulai dari Desa Wadas sampai Tegalwaru," ungkap dia.

Satu pohon yang tumbuh besar diprediksi mampu menyerap sekitar 50 pon atau 22 kilogram karbondioksida setiap tahun.

keyword foto: Sharp Indonesia Klaim Jual 5.000 Set Top Box, Dukung Regulasi Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDDT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDDT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com