Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Sektor Energi Melesat, IHSG Ditutup Menguat 0,43 Persen

Kompas.com - 22/09/2022, 16:22 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada penutupan perdagangan Kamis (22/9/2022). Sektor energi memimpin penguatan indeks sektoral.

Melansir data RTI, indeks saham nasional sebenarnya dibuka melemah hari ini. Namun, memasuki sesi II perdagangan IHSG terus bergerak di zona positif.

IHSG pun mampu kembali ke level 7.200, hingga akhirnya ditutup menguat 30,59 poin atau 0,43 persen ke 7.218,91. Seiring dengan penguatan tersebut, 277 saham ditutup di zona hijau, 233 saham merah, dan 185 lainnya stagnan.

Baca juga: Bangun Pertanian Berketahanan Iklim, Kementan Gandeng Bank Dunia

Adapun nilai transaksi perdagangan sepanjang hari ini mencapai Rp 14,38 triliun, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 30,96 miliar saham.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, 8 dari 11 indeks sektoral menguat. Indeks sektor energi mencatatkan kenaikan paling tinggi hari ini yakni sebesar 1,83 persen.

Saham-saham sektor energi dalam indeks LQ45 pun terpantau menguat. Mulai dari Indika Energy (INDY) yang melesat 4,36 persen ke Rp 3.110, Barito Pacific (BRPT) menguat 4,94 persen ke Rp 850, Indo Tambangraya Megah (ITMG) menguat 3,06 persen ke Rp 43.825, hingga Bukit Asam (PTBA) yang naik 2,85 persen ke Rp 4.330.

Baca juga: BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Pelemahan Rupiah Terpangkas

Di sisi lain, Bank Jago (ARTO) menjadi saham LQ45 yang mencatatkan koreksi paling dalam, yakni 2,32 persen ke Rp 7.375, diikuti Chandra Asri Petrochemical (TPIA) yang terkoreksi 2,66 persen ke Rp 2.560, dan Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) melemah 1,48 persen ke Rp 10.000.

Berbeda dengan IHSG, sebagian besar bursa regional Asia justru melemah, mulai dari Nikkei turun 0,58 persen, Hang Seng Hong Kong ambles 1,61 persen, dan Shanghai Komposit terkoreksi 0,27 persen. Sementara itu, Straits TImes menguat tipis 0,04 persen.

Baca juga: Menteri Bahlil Sebut Masih Terjadi Ketidakadilan Arus Investasi

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com