Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan Diprediksi Pulih Tahun Depan

Kompas.com - 13/10/2022, 15:12 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja memperkirakan kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan akan pulih pada 2023.

“Memang belum bisa kembali 100 persen tapi 90 persen tercapai tahun ini. 2023 kembali normal mudah-mudahan,” kata Alphonzus di Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Alphonzus mengungkapkan saat pandemi, rata-rata kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan turun 50 persen. Pada tahun 2021, angkanya mulai meningkat 60 persen.

Baca juga: Pakai Gerbong Berpendingin Khusus, KAI Logistik Luncurkan Kereta Pengangkut Produk Perikanan

Alphonzus menambahkan, kenaikan suku bunga saat ini berdampak pada kondisi global, yang berimbas pada perdagangan di dalam negeri. Hal ini turut mempengaruhi investasi di pusat perbelanjaan yang kebanyakan merupakan investasi jangka panjang. Namun, ia optimis hal ini akan membaik dalam waktu dekat.

“Perdagangan dalam negeri harus didorong terus, paling tidak ini mengurangi dampak dari global. Saya kira developer akan menghitung investasi pembangunan pusat perbelanjaan. Karena banyak kan investasi ini yang sifatnya tunjangan,” lanjut dia.

“Namun saya kira tidak akan berlangsung lama. paling tidak di pertengahan semester 1 tahun depan saya kira akan telrihat arah lebih jelas dan investasi bergerak lagi di investasi pusat perbelanjaan,” lanjutnya.

Sementara itu, daya beli masyarakat diperkirakan akan mulai stabil pada Desember 2022. Sementara tahun depan, dampak resesi dinilai tidak begitu besar, selama daya beli tetap terjaga.

Baca juga: Mantan Dirut BTPN Diangkat Jadi Komisaris BTPN Syariah

“Daya beli ini akan berdampak 2-3 bulan, dan awal Desember akan stabil. Resesi tahun depan tidak akan terasa kalau dalam negerinya terus didorong perdagangannya. Beda dengan negara luar negeri yang negaranya tidak sebesar Indonesia,” kata dia.

Alphonzus menambahkan, Indonesia dengan 270 juta penduduk harus didorong daya belinya, supaya dampak global dari resesi tidak terasa. Sebab, perdagangan domestik atau konsumsi rumah tangga menyumbang 54 persen dari total perekonomian Indonesia.

“Jika ini didorong terus dampak resesi akan sangat minimlah terhadap industri ritel dan pusat belanja. Indonesia relatif aman karena perdagangan dalam negeri kuat,” tegas dia.

Baca juga: Jokowi Belum Bisa Pastikan Xi Jinping Akan Tinjau Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka 'Tancap Gas', Rupiah Melemah

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka "Tancap Gas", Rupiah Melemah

Whats New
Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Whats New
Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Spend Smart
3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com