Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Fiat Money, Saat Nilai Uang Sejatinya Hanya Selembar Kertas

Kompas.com - 17/10/2022, 11:25 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Fiat money atau uang fiat adalah standar mata uang yang saat ini digunakan olah hampir semua negara di dunia. Sistem moneter ini pula yang kerap dianggap sebagai penyebab paling mendasar dari masalah inflasi. 

Pada dasarnya, uang fiat adalah suatu alat pembayaran sah yang dikeluarkan oleh pemerintah dan didalamnya tidak memiliki nilai intrinsik alias nilai aslinya.

Bila suatu mata uang konvensional seperti uang koin atau uang logam didukung oleh komoditas fisik seperti emas dan perak, maka uang fiat hanya didukung oleh kelayakan kredit (tingkat kepercayaan) dari pihak pemerintah penerbit.

Sementara itu dilansir dari Investopedia, uang fiat adalah mata uang yang peredarannya tidak didukung oleh komoditas fisik, seperti emas atau perak. Namun pemerintah tetap menerbitkannya.

Baca juga: Di Mana Brangkas Penyimpanan Emas Terbesar Dunia?

Uang fiat ini diperkenalkan sebagai alternatif uang komoditas dan juga uang representatif. Uang komoditas merujuk aset yang dibuat dari logam mulia seperti emas dan perak.

Dulu, suatu negara jika hendak mencetak uang harus mensyaratkan adanya cadangan emas di bank sentral.

Sedangkan uang fiat itu bisa langsung cetak tanpa perlu menggunakan jaminan cadangan emas. Negara-negara sekarang pada umumnya sudah tidak menggunakan emas sebagai jaminan, tapi menggunakan uang fiat.

Nilai uang fiat ditentukan oleh hubungan antara penawaran dan permintaan serta stabilitas pemerintah yang menerbitkannya. Bukan dari nilai komoditas yang mendukungnya.

Baca juga: Sering Dianggap Mata Uang Islam, dari Mana Asal Dinar dan Dirham?

Sebagian besar mata uang kertas modern adalah mata uang fiat. Contoh uang fiat adalah rupiah, dollar AS, euro, dan mata uang negara lainnya.

Uang fiat ini bersifat sentralisasi atau terpusat. Karena itu, uang fiat adalah mata uang yang secara resmi dikeluarkan oleh bank sentral seperti uang fisik kertas dan koin.

Selain dapat digunakan sebagai alat tukar untuk suatu transaksi, peran uang fiat adalah sebagai penyimpan nilai, alat tukar, dan satuan hitung.

Nilai mata uang fiat dapat mengalami kenaikan ataupun penurunan jika terjadi inflasi atau deflasi.

Baca juga: Mengapa Dinar Kuwait Jadi Mata Uang Paling Mahal di Dunia?

Dari sisi penawaran, bank sentral mengontrol penuh mata uang fiat yang beredar tergantung pada kebutuhan pasar. Bank sentral juga dapat melakukan skenario ekonomi untuk mengatur peredaran mata uang fiat.

Istilah uang fiat berasal dari bahasa Latin yakni fiat, yang berarti penetapan oleh otoritas. Dalam hal ini, pemerintahlah yang menetapkan nilai mata uang dan tidak mewakili aset atau instrumen keuangan lain seperti emas atau cek.

Kelebihan dan kekurangan uang fiat

Kelebihan uang fiat adalah lebih mudah mengikuti perkembangan ekonomi. Uang fiat diproduksi dengan sumber daya yang bisa diperbaharui, karena itu jumlahnya bisa dibuat oleh otoritas moneter, dalam hal ini bank sentral.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com