Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antam Luncurkan Liontin dan Emas Batangan Motif Batik Indonesia, Cek di Sini

Kompas.com - 28/10/2022, 11:16 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - PT Aneka Tambang (Antam) meluncurkan produk perhiasan dan emas batangan Batik Indonesia Seri III, yang mengusung empat motif batik.

Empat motif batik warisan budaya nusantara yang diangkat kali ini yaitu Batik Bokor Kencono, Batik Huk, Batik Srimanganti, dan Batik Mahkota Siger. Keempat motif batik tersebut dikemas dalam bentuk liontin dan emas batangan.

Direktur Pengembangan Usaha Antam Dolok R. Silaban menjelaskan, empat motif batik yang dituangkan pada produk emas batangan dan perhiasan liontin hanya diproduksi dengan jumlah terbatas.

“Peluncuran produk Emas Batik Indonesia Seri III ini menandakan konsistensi Antam selama delapan tahun terakhir untuk mengangkat warisan dan budaya nusantara serta menjawab keinginan pelanggan untuk memiliki produk perhiasan eksklusif dari Antam,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (28/10/2022).

Hadirnya emas batik seri kali ini dalam bentuk liontin, lanjut Dolok, menjadi bentuk inovasi dalam rangka memperkuat pasar emas perusahaan.

“Kami berharap produk ini dapat menjadi koleksi dan pilihan investasi emas terbaik bagi masyarakat Indonesia,” paparnya.

Baca juga: Cara Membedakan Emas Asli atau Palsu, Apa Saja?

Liontin bermotif batik Indonesia yang dikeluarkan AntamAntam Liontin bermotif batik Indonesia yang dikeluarkan Antam
Berat dan kadar emas

Produk emas Batik indonesia Seri III sudah mulai dipasarkan di bulan Oktober ini, yang sekaligus merupakan Bulan Batik Nasional.

Untuk produk perhiasan liontin, keempat motif dicetak dengan berat 8 gram berkadar emas 91,7 persen atau EK-22. Sementara untuk emas batangan, keempat motif batik dicetak dengan berat 10 gram dan 20 gram berkadar emas 999,9 persen.

Sebelumnya, Antam juga telah menghadirkan seri perhiasan dalam bentuk bezel melalui Emas Batik Indonesia Seri I dan II. Bezel adalah produk emas berupa bingkai dengan motif tertentu yang berfungsi sebagai bingkai emas batik.

Dengan memakai bezel, Emas Batik Indonesia Seri I dan Seri II bisa dipakai sebagai perhiasan liontin. Adapun peluncuran perhiasan liontin kali ini menjadi pengembangan produk bezel pada seri sebelumnya.

Tidak berbeda dengan produk emas Antam lainnya, produk Emas Batik Indonesia Seri III juga bisa dijual kembali ke Antam melalui jaringan Butik Emas Logam Mulia terdekat sesuai mekanisme yang berlaku.

Baca juga: Simak, 7 Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu

Salah satu produk emas bermotif batik Indonesia yang dirilis AntamAntam Salah satu produk emas bermotif batik Indonesia yang dirilis Antam
Voucher cashback

Produk terbatas Emas Batik Indonesia Seri III bisa dibeli di seluruh jaringan Butik Emas Logam Mulia di 100 kota atau secara online melalui laman www.logammulia.com maupun official store “Butik Emas ANTAM Official” di Tokopedia, Shopee, dan TikTok Shop.

Bagi Anda yang bakan membeli produk emas perhiasan maupun emas batangan produk Emas Batik Indonesia Seri III, dapat memanfaatkan voucher cashback senilai Rp 100.000.

Voucher cashback ini diberikan kepada 300 pembeli pertama produk Emas Batik Indonesia Seri III. Voucher juga bisa digunakan untuk membeli produk emas lain di Butik Emas Logam Mulia Antam di seluruh Indonesia.

Informasi lebih lanjut mengenai produk Emas Batik Indonesia Seri III bisa diakses di www.logammulia.com, Instagram @antamlogammulia, e-mail infolm@antam.com, serta call center 0804-1-888-888.

Baca juga: Cara Buka Tabungan Emas di Pegadaian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com