Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Investasi Reksa Dana, Jenis, Risiko, dan Keuntungannya

Kompas.com - 10/09/2022, 18:00 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini terdapat begitu banyak jenis investasi yang ditawarkan kepada masyarakat luas, di mana setiap investasi memiliki risiko masing-masing.

Bagi investor pemula yang memiliki dana dan pengetahuan investasi terbatas, Anda dapat memilih jenis investasi reksa dana. Investasi ini memiliki risiko yang terbilang rendah.

Dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum, bernama manajer investasi, yang kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. 

Baca juga: Mengenal 4 Jenis Asuransi Jiwa, Pengertian dan Manfaatnya

Mekanisme transaksi reksa dana

Pada dasarnya, transaksi reksa dana sangat mudah. Anda cukup mencari produk reksa dana yang sesuai dan membelinya dengan cara transfer dana.

Selain di bank, saat ini telah tersedia berbagai manajer investasi reksa dana. Sebelum berinvestasi, pastikan produk dan manajer investasi terdaftar dan memiliki izin dari OJK.

Setelah berhasil melakukan pembelian, Anda akan mendapatkan sertifikat reksa dana sejumlah unit yang dibeli sebagai bukti kepemilikan unit tersebut.

Baca juga: Kenali Apa Itu Bansos PBI Jaminan Kesehatan, Syarat, Cara Cek Penerima

Jenis reksa dana

Secara umum, terdapat empat jenis reksa dana yang bisa dipilih. Jenis reksa dana ini dapat dibedakan menurut alokasi jenis investasi yang dilakukan, dengan detail berikut:

  1. Reksa dana pasar uang, di mana 100 persen investasinya akan ditempatkan ke dalam surat berharga efek pasar uang. Efek pasar uang adalah efek utang yang jatuh temponya kurang dari satu tahum, seperti sBi, deposito, obligasi dengan sisa jatuh tempo kurang dari satu tahun.
  2. Reksa dana pendapatan tetap, dengan dana investasi minimum 80 persen ditempatkan pada surat utang, biasanya obligasi.
  3. Reksa dana saham, di mana sebanyak minimum 80 persen investasinya akan ditempatkan pada saham.
  4. Reksa dana campuran, yaitu dana investasi akan ditempatkan pada instrumen surat utang, saham, dan produk investasi lain yang tidak dapat dikategorikan pada ketiga jenis reksa dana sebelumnya.

Baca juga: Ketahui, Ini 19 Jenis Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Risiko investasi reksa dana

Anda yang memilih investasi berupa reksa dana, harus memahami sejumlah risikonya, seperti:

  • Keuntungan dari reksa dana tidak dijamin, sehingga investor perlu mengetahui bahwa reksa dana tidak menjamin perolehan pembagian keuntungan, dividen, atau kenaikan modal investasi.
  • Setiap pembelian efek akan melibatkan beberapa risiko pasar modal, sehingga reksa dana mungkin rentan terhadap perubahan kondisi pasar yang dipengaruhi oleh banyak faktor.
  • Reksa dana memiliki banyak risiko efek, seperti kemungkinan default perusahaan penerbit pada pembayaran kupon dan/atau pokok obligasi dan implikasi dari peringkat kredit perusahaan yang di-downgrade.
  • Risiko likuiditas, yaitu seberapa mudah sebuah efek dapat dijual pada atau mendekati nilai wajarnya, tergantung volume yang diperdagangkan di bursa.
  • Risiko inflasi, yaitu risiko potensi kerugian daya beli investasi karena terjadinya kenaikan rata-rata harga konsumsi.
  • Apabila dana pembelian unit reksa dana diperoleh dari pinjaman, maka risiko menggunakannya harus dipertimbangkan secara hati-hati.
  • Risiko ketidakpatuhan, yang mengacu pada risiko terhadap reksa dana dan keuntungan investor dapat timbul karena ketidaksesuaian terhadap hukum, aturan, etika, dan kebijaan dan prosedur internal dari manajer investasi.

Baca juga: Simak, 7 Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu

Keuntungan reksa dana

Meskipun memiliki beberapa risiko, berinvestasi reksa dana mempunyai sedikitnya enam keuntungan, seperti:

  1. Reksa dana dikelola para profesional yang memiliki akses pada informasi dan perdagangan efek, sehingga selalu dapat meneliti berbagai peluang investasi terbaik bagi nasabahnya.
  2. Dana investasi ditempatkan pada beberapa macam instrumen investasi pasar modal sehingga risiko kerugian investasi secara keseluruhan akan lebih kecil.
  3. Investasi reksa dana mudah untuk diuangkan kembali sehingga cukup fleksibel.
  4. Dalam reksa dana, Anda leluasa memilih suatu jenis investasi dan pindah ke jenis lainnya sesuai dengan tujuan investasi.
  5. Investasi melalui reksa dana relatif lebih ringan biayanya dibandingkan melakukannya sendiri, karena pengelola investasi menghimpun dana dalam skala besar sehingga dapat mengalokasikannya secara ekonomis.
  6. Hasil keuntungan dan hasil penjualan kembali reksa dana tidak dikenai pajak, sehingga Anda mendapatkan keuntungan yang bersih.

Baca juga: Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com