Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Ekspor Timah Batangan Turun Drastis, China Masih Pembeli Utama

Kompas.com - 02/11/2022, 11:30 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Wacana larangan ekspor timah belum berdampak positif terhadap kenaikan harga di pasar global.

Komoditas unggulan Bangka Belitung itu justru tercatat mengalami penurunan harga yang cukup signifikan dibanding beberapa waktu sebelumnya.

Pada medio Oktober 2022, harga timah batangan atau ingot berfluktuasi di angka 19.905 dollar AS per metrik ton. Turun drastis dibandingkan harga pada awal Januari 2022 yang mencapai 40.548 dollar AS per metrik ton.

Plt Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Bangka Belitung, Agus Taufik mengatakan, harga komoditas yang turun tidak hanya timah, tapi juga karet, crude palm oil (CPO) dan lada.

"Penurunan sebagai salah satu dampak dari ketidakstabilan ekonomi global, antara lain konflik Rusia-Ukraina dan sentimen negatif terhadap zero covid policy di Tiongkok," kata Agus saat Media Briefing Kinerja Fiskal Triwulan III 2022, di Pangkalpinang akhir pekan lalu.

Baca juga: Ekspor Timah Akan Dilarang, Dana untuk Hilirisasi Industrinya Belum Ada di APBN

Pada periode Januari sampai Juli 2022, negara tujuan ekspor timah terbesar yakni China dengan volume 13,01 ribu ton (521,96 juta dollar AS). Selanjutnya Singapura dengan volume 7,06 ribu ton (248,91 juta dollar AS) dan India 4,92 ribu ton (174,88 Juta dollar AS).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bangka Belitung Toto Haryanto Silitonga mengatakan, fenomena perekonomian global ikut mempengaruhi kondisi perekonomian domestik.

Salah satu penyebabnya pasokan sumberdaya alam yang tidak stabil sehingga terjadinya lonjakan inflasi di luar perkiraan.

"Kalau kita lihat di Bangka Belitung yang paling populer itu komoditas timahnya. Tapi kalau lihat di struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), timah atau pertambangan itu justru nomor empat setelah industri pengolahan, pertanian dan perdagangan," ujar Toto.

Dalam struktur PDRB menurut lapangan usaha pada Triwulan II 2022, sektor industri pengolahan menyumbang 21,99 persen. Kemudian pertanian 18,75 persen, perdagangan 15,67 persen dan pertambangan 9,36 persen.

Sedangkan untuk struktur komoditas ekspor luar negeri, timah menjadi yang utama dengan 87,45 persen. Sisanya 12,55 persen berasal dari komoditas nontimah.

Baca juga: Sempat Ditinjau Jokowi, Smelter PT Timah Bakal Beroperasi November 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com