Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maskapai Indonesia Masuk Daftar Terburuk, Sandiaga Uno: Jangan Ikut Menghujat

Kompas.com - 16/11/2022, 17:43 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berharap masyarakat tidak ikut menghujat maskapai Indonesia yang masuk dalam daftar maskapai terburuk di dunia.

Ia menjelaskan, berdasarakan laporan yang diterima, tingkat kedatangan dan ketepatan waktu menjadi poin yang membut maskapai Indonesia masuk dalam daftar maskapai terburuk.

"Jangan ikut hujat maskapai kita, karena itu aset negara," kata dia dalam The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU) secara virtual, dikutip Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Lion Air Maskapai Terburuk, Pengamat: Pembatalan Penerbangan Perlu Diperbaiki

Ia menambahkan, hal ini menjadi pekerjaan rumah bersama agar ada perbaikan ke depan.

Di sisi lain, Sandiaga menuturkan, Indonesia juga memiliki maskapai terbaik karena dinilai sangat on-time dan performa terbaik di dunia. Hal ini dapat menjadi motivasi dan perbaikan untuk maskapai-maskapai lainnya.

"Maskapai Indonesia pernah menjadi maskapai terbaik di dunia karena performa yang baik dan on-time. Maka bukan tidak mungkin bisa diperbaiki," kata dia.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu berharap maskapai Indonesia dapat lebih berjaya dan mampu memperbaiki kinerja untuk pelayanan. Seperti ketepatan waktu, koordinasi, dan serta SOP yang lebih jelas dan terarah.

"Terus perbaiki kinerja dan perbaikan dalam segi tingkat on-time performance agar mendapatkan yang terbaik," ucap dia.

Baca juga: Maskapai Indonesia Terburuk di Dunia, Bisa Hambat Pemulihan Pariwisata


Sebagai informasi, hasil survei platform perjalanan Bounce menyebutkan bahwa maskapai Lion Air dan Wings Air masuk dalam 10 maskapai terburuk di dunia.

Seperti telah diberitakan, Lion Air berada di peringkat pertama sebagai maskapai internasional terburuk dengan skor 0,72.

Sementara Wings Air dengan skor 1,11. Penilaian Lion Air berdasarkan pada tingkat kedatangan tepat waktu hanya 42,27 persen dengan persentase pembatalan penerbangan 34,43 persen. Sedangkan, penilaian makanan dan hiburan hanya 1/5 dan kenyamanan kursi dan layanan pelanggan dengan skor 2/5.

Sementara itu, penilaian Wings Air berdasarkan kedatangan dan pembatalan serta ketepatan waktu masing-masing 49,78 persen dan 20,63 persen. Kemudian, untuk penilaian staf dan kenyamanan kursi 2/5 dan 1/5 untuk makanan dan hiburan.

Baca juga: Tanggapan Lion Air Soal Maskapai Terburuk di Dunia dalam Survei

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com