Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Wisata Konferensi Akademik Bersemi Kembali

Kompas.com - 18/11/2022, 10:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat*

IRING-iringan sepuluh bis berukuran kecil membelah jalan raya yang tidak terlalu lebar menuju destinasi wisata Garuda Wisnu Kencana di Ungasan, Bali.

Rombongan bis itu berisi para peserta konferensi akademik yang baru saja menghabiskan waktu berseminar dua hari lamanya di salah satu hotel berbintang lima dekat bandara.

Konferensi akademik atau dikenal juga sebagai seminar call for paper adalah forum di mana para akademisi berbagi informasi mengenai hasil riset terbaru, memperoleh umpan balik dari sesama akademisi dan saling belajar terkait perkembangan ilmu pengetahuan terbaru.

Pada kesempatan itu juga mereka berdiskusi dan memperluas jejaring dengan rekan akademisi lain dan juga dengan para profesional di bidangnya.

Berbeda dengan konferensi yang diselenggarakan asosiasi profesional yang mungkin “wajib” diikuti oleh semua anggotanya, para akademisi dalam konferensi akademik bebas untuk memilih seminar yang ingin dihadiri.

Karena merupakan pilihan bebas, maka banyak faktor yang patut dipertimbangkan, terutama bagi penyelenggara agar konferensi berjalan sukses.

Pertama, lokasi. Lokasi destinasi konferensi menjadi daya tarik tersendiri. Destinasi favorit seperti Bali tetap menjadi magnet bagi para akademisi untuk hadir.

Merebaknya destinasi menarik selain Bali mendorong penyelenggaraan konferensi hingga ke pelosok daerah.

Kedua, tema dan pembicara. Sebenarnya agenda pokok menghadiri konferensi selain melakukan diseminasi karya penelitian juga mendengarkan pemaparan para pakar sesuai dengan perkembangan terkini.

Tema aktual dan pembicara terkemuka menjadi hal yang menjadi pusat perhatian.

Ketiga, penyelenggara. Siapa yang menyelenggarakan acara menjadi aspek yang tidak kalah penting karena menyangkut reputasi konferensi.

Berkolaborasi dengan asosiasi profesi atau perguruan tinggi terkemuka menjadi hal yang lazim dilakukan panitia penyelenggara.

Keempat, biaya. Selain biaya registrasi, biaya transportasi, dan akomodasi menjadi aspek yang tidak dapat diabaikan.

Di tengah kenaikan biaya transportasi, alternatif hadir secara daring menjadi pilihan yang banyak diambil sejumlah kalangan walau secara emosional tidak dapat menggantikan kehadiran di tempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com