Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDB Anjlok 2 Kuartal Berturut-turut, Rusia Resmi Resesi

Kompas.com - 18/11/2022, 11:21 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ekonomi Rusia telah memasuki resesi, setelah 9 bulan melakukan serangan ke Ukraina. Produk domestik bruto (PDB) Rusia terus menurun selama dua kuartal berturut-turut.

Mengutip CBS News, menurut Badan Statistik Pemerintahan Rosstat, pada periode Juli-September 2022, PDB Rusia dilaporkan turun 4 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Aktivitas grosir, eceran, logistik dan manufaktur turun selama periode itu. Sementara konstruksi dan pertanian tumbuh. Begitu pula pada periode April-Juli, PDB Rusia turun 4,1 persen, yang berdampak terhadap aktivitas perdagangan, restoran, dan hotel.

Baca juga: PM Inggris Sebut Rusia Jadi Sumber Masalah Penyebab Lonjakan Harga Pangan

Kepala Bank Sentral Rusia, Elvira Nabiullina telah memperingatkan anggota parlemen awal pekan ini bahwa gambaran ekonomi dapat memburuk. "Kita benar-benar perlu melihat situasi dengan sangat bijaksana dengan mata terbuka," katanya kepada anggota parlemen Duma.

Nabiullina bilang, hingga saat ini, Rusia telah berhasil menghindari dampak ekonomi terburuk dari perangnya dengan Ukraina.

Terlepas dari sanksi Barat, lonjakan harga minyak dan gas, serta kontrol keuangan negara yang mampu membayar serta meningkatkan nilai tukar rubel.

Baca juga: Ekonomi Rusia Masuk Resesi


Namun di sisi lain, ada penurunan ekonomi yang mencolok sejak September, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan pasukan untuk perang.

Berdasarkan penelitian dari Bank Sentral Rusia, ekonomi negara menjadi lebih buruk pada September. Ditandai terjadinya permintaan yang menurun dan inflasi meningkat.

Nabiullina mengatakan kepada para pejabat Pemerintahan Rusian untuk bersiap menghadapi situasi terburuk. Dia pun mengusulkan untuk restrukturisasi ekonomi. "Ya, situasinya bisa memburuk, kami memahami ini," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com