Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Subholding Gas Pertamina Tingkatkan Penggunaan dan Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi

Kompas.com - 28/11/2022, 21:55 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk (kode emiten PGAS) terus berupaya meningkatkan penggunaan dan pengembangan infrastruktur gas bumi untuk mencapai target volume penjualan. Antara lain melalui penambahan pelanggan baru, pengembangan produk, pengelolaan ketersediaan pasokan dan pengembangan produk.

Hal itu disampaikan Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto dalam Public Expose yang digelar pada Senin, (28/11/2022).

“Melalui bisnis anak perusahaan PGN melakukan diversifikasi bisnis untuk menopang kinerja perusahaan. Proyek yang dilakukan di antaranya komersialisasi Pipa Minyak Rokan, gasifikasi kilang dan pembangkit listrik, serta bisnis turunan hilir gas bumi lainnya seperti etrochemical, ethanol, pupuk, dan sebagainya,” kata Haryo melalui keterangannya, Senin (28/11/2022).

Dia melanjutkan, penyerapan gas oleh pelanggan, diharapkan juga dapat meningkat dengan ketersediaan dan tambahan pasok gas dari HCML, PSC Blok Jabung, dan lapangan Kepodang serta Jimbaran Tiung Biru di tahun 2022 melalui pipa transmisi Gresik-Semarang.

Baca juga: Untuk Capai Target Lifting Migas, SKK Migas Butuh Investasi Rp 2.400 Triliun

Gasifikasi pembangkit listrik

Kemudian, soal investasi strategis gasifikasi pembangkit listrik, akan dilaksanakan berdasarkan Kepmen 249/202 (sebelumnya Kepmen 13 Tahun 2020 dan Kepmen 02 tahun 2022), yaitu gasifikasi atas 47 titik lokasi Pembangkit dengan total volume kebutuhan LNG sebesar 282,93 BBTUD.

Dari 47 lokasi pada KEPMEN 249/2022, sebanyak 24 pembangkit berstatus operasi 3 pembangkit berstatus pengadaan/konstruksi, dan 20 pembangkit berstatus rencana. Prioritas utama pelaksanaan Kepmen 249/2022 adalah Klaster Papua Utara dan implementasi pelaksanaannya akan dikoordinir oleh Kementrian ESDM.

PGN melalui anak perusahaan, PT Pertagas, telah menyelesaikan pembangunan jaringan pipa transmisi minyak sepanjang 367 km dari Minas-Duri-Dumai dan Koridor Balam-Bangko-Dumai (WK Rokan PSC).

“Overall operation dan komersialisasi dapat dimulai pada akhir tahun 2022 ini dengan potensial volume mencapai 265 ribu barel per hari. Proyek ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan Perseroan di segmen oil transportation,” jelas Haryo.

Baca juga: Komisi VII DPR RI: Indonesia Masuk ke EBT adalah Suatu Keharusan

Jargas rumah tangga

Untuk layanan jaringan gas (jargas) ke segmen rumah tangga akan diperluas untuk mendukung kebijakan pengurangan subsidi elpiji.

Target RPJMN jargas sebanyak 4 juta Sambungan Rumah (SR) sampai dengan tahun 2024. Proyek ini diharapkan memiliki potensi volume sekitar 21 BBTUD.

Untuk Jargas rumah tangga melalui APBN 2022, PGN membangun sebanyak 40.777 SR dengan progress konstruksi sampai dengan September 2022 sebesar 81,76 persen.

Selanjutnya, PGN juga akan membangun jargas yang dibiayai dengan investasi internal PGN di 17 Area Operasi, dimana progres-nya sampai dengan Triwulan 3 2022 dalam status FEED sebanyak 905.000 SR dan status FID sebanyak 159.000 SR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com