Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Melonjak, PT INTI Sudah Produksi 79.769 Set Top Box

Kompas.com - 18/12/2022, 16:50 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI telah memproduksi 79.769 set top box INTI DVBT2 selama periode Mei-Desember 2022. Set top box itu tersedot di pasar retail maupun proyek pemerintah membagikan secara gratis ke masyarakat tidak mampu.

Secara rinci, per 15 Desember 2022 penjualan retail mencapai 29.769 unit, sementara untuk proyek analog switch off (ASO) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebanyak 50.000 unit.

Direktur Utama PT INTI Edi Witjara mengatakan, untuk penjualan set top box di pasar retail mengalami lonjakan permintaan, bahkan terdapat permintaan preorder untuk puluhan ribu unit yang perlu disediakan.

Baca juga: Cara Cek Penerima Bantuan Set Top Box Gratis secara Online

"Set top box INTI DVBT2 ini sold out karena permintaan yang luar biasa banyak dari pasar retail, naik sekitar 1890,27 persen dari penjualan bulan sebelumnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (18/12/2022).

Ia menjelaskan, dalam upaya mengejar tingginya pemesanan set top box, saat ini perseroan memproduksi dengan kapasitas terpasang sekitar 5.000-8.000 unit per hari yang dijalankan dalam dua shift. Kapasitas produksi itu merupakan peningkatan signifikan dari realisasi sebelumnya sekitar 630-1.000 unit per hari.

Set top box INTI DVBT2 merupakan perangkat penerima siaran digital berbasis teknologi DVBT2 yang merupakan standar digital video broadcasting terrestrial generasi kedua dan ditambahkan fitur early warning system (EWS).

Perangkat yang berfungsi untuk menangkap sinyal televisi digital terhadap televisi yang masih analog itu, telah mengantongi Sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI), Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Nomor 195/SJ-IND.8/TKDN/2/2022, serta Sertifikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 80825/SDPPI/2022.

Baca juga: Daftar Set Top Box Tersertifikasi Kominfo

Direktur Operasi PT INTI Ahmad Taufik mengatakan, sertifikasi tersebut akan jadi bekal bagi perseroan untuk menggenjot produksi perangkat dan memasarkan perangkat INTI DVBT2 di sejumlah segmen. Seperti retail yang mencakup agen, distributor, dan marketplace.

Lalu segmen multiplexer terdiri dari stasiun televisi swasta atau daerah yang memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan layanan televisi digital. Serta untuk kebutuhan Kominfo mendistribusikan set top box ke berbagai pelosok daerah.

Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial, terdapat sebanyak 6,7 juta rumah tangga miskin. Kelompok tersebut ditargetkan menerima set top box TV digital secara gratis, dengan pembagian berasal dari penyelenggara multipleksing sebanyak 4,2 juta unit dan pemerintah 2,5 juta unit.

“PT INTI berkomitmen untuk melakukan penyediaan set top box INTI DVBT2 sesuai dengan dinamika kebutuhan pasar baik untuk mendukung program pemerintah maupun pasar retail,” tutup Ahmad Taufik.

Baca juga: Cara Cek Penerima Set Top Box Gratis di Wilayah Jabodetabek, Ini Linknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com