Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Sudah Impor Beras tapi Kok Masih Mahal? Bos Bulog: Bukti Kebutuhan Banyak, Stoknya Kurang

Kompas.com - 17/01/2023, 19:00 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas menjelaskan perihal mengapa beras masih mahal padahal Indonesia sudah mendatangkan beras impor.

Buwas mengaku pihaknya sudah jor-joran untuk melakukan intervensi agar harga bisa terkendali.

Buwas mengatakan, pihaknya juga sudah menggelontorkan penyaluran Cdangan Beras Pemerintah (CBP) yang mencapai 62.000 ton. Ia menilai angka tersebut sudah sangat besar atau di luar kebiasaan Bulog.

"Coba dilihat, intervensi Bulog kan sudah luar biasa. Itu kan justru membuktikan bahwa memang kebutuhannya banyak, stoknya kurang," ujar Buwas saat ditemui di kawasan DPR RI Senayan, Senin (16/1/2023).

Baca juga: Jokowi Tegur Bulog gara-gara Harga Beras Naik

Menurutnya yang menjadi penyebab kenaikan harga beras adalah pasokan beras yang kian tiris sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen, 

"Berapa pun yang kami gelontorkan, kebutuhannya itu masih banyak. Nah stoknya itu berarti kurang," imbuh Buwas.

Ia menuturkan stok di Pasar Induk Beras Cipinang normalnya sebesar 36.000 ton per hari. Namun saat ini jumlahnya jauh di bawah itu lantaran daerah-daerah pemasok beras tak sanggup menyuplai dengan volume seperti biasanya. Kondisi tersebut yang ia nilai menjadi penyebab harga beras naik. 

Karena itu, Bulog menyatakan akan terus menyuplai stok CBP ke Pasar Induk Beras Cipinang setiap minggu.

Baca juga: Mendag Zulhas Perintahkan Bulog Segera Salurkan Beras Impor, Harga Rp 8.200


Namun, Buwas tak menyebutkan berapa jumlah yang akan Bulog salurkan. Apabila pedagang membutuhkan 10.000 ton per minggu, Bulog akan menyanggupinya.

"Tapi kan ini bukan berasnya kami, beras nya negara. Kalau pemerintah sudah mengatakan itu, ya itu peran Bulog. Kami enggak pernah berhitung untung, engga. Tapi soal kecukupan itu," ujarnya.

Sementara itu mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga beras medium hari ini naik menjadi Rp 12.750 per kilogram.

Adapun daerah yang mengalami harga beras paling tinggi ada di Kalimantan Tengah yang dibanderol Rp 16.650 per kilogram.

Baca juga: Target Impor Beras Tahap I Belum Capai 200.000 Ton, Bos Bulog: Ada Faktor Cuaca

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com