Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Targetkan Kemiskinan Ekstrem Jadi Nol Persen di 2024

Kompas.com - 20/02/2023, 20:13 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan tingkat kemiskinan ekstrem bisa turun menjadi nol persen di 2024, atau di akhir masa jabatannya. Oleh sebab itu, program-program prioritas akan difokuskan untuk penurunan kemiskinan.

Arahan Jokowi tersebut diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai rapat terbatas (ratas) terkait Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) tahun 2024.

Ia mengatakan, target penurunan kemiskinan ekstrem mencapai nol persen merupakan jangka sangat pendek di tahun terakhir pemerintahan Presiden Jokowi dan wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Baca juga: Bappenas: Pertumbuhan Ekonomi Tak Berbanding Lurus dengan Penurunan Kemiskinan karena Disrupsi Pekerjaan Pasca Pandemi

Pada dasarnya target tersebut telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024.

Adapun pada Maret 2022, tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia tercatat sebesar 2,04 persen, turun dari Maret 2021 yang sebesar 2,14 persen.

"Penurunan kemiskinan ekstrem mencapai 0 persen akan diupayakan pada tahun 2024," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers usai ratas di Istana Negara, Senin (20/2/2023).

Baca juga: BPS: Target Pemerintah Turunkan Angka Kemiskinan Sulit Tercapai

Dia menuturkan, seiring dengan target menurunnya kemiskinan ekstrem, maka target tingkat kemiskinan secara menyeluruh akan turun. Pemerintah membidik tingkat kemiskinan secara umum turun menjadi di kisaran 6,5 persen-7,5 persen di 2024.

Adapun per September 2022, tingkat kemiskinan tercatat sebesar 9,57 persen, naik dari posisi di Maret 2022 yang sebesar 9,54 persen, namun turun dibandingkan September 2021 yang sebesar 9,71 persen.

"Maka dari kebutuhan untuk pendanaannya (menurunan tingkat kemiskinan) juga akan dilakukan prioritas untuk tahun ini dan tahun depan," kata bendahara negara itu.

Baca juga: Sri Mulyani Bantah Anggaran Penanganan Kemiskinan Rp 500 Triliun Habis untuk Studi Banding dan Rapat


Di sisi lain, pemerintah juga akan berupaya menurunkan tingkat stunting sesuai arahan Jokowi menjadi 14 persen di 2023. Pada 2022, tingkat stunting tercatat sebesar 21,6 persen, turun dari tahun 2021 yang sebesar 24,4 persen.

Oleh karena itu, perlu dilakukan penurunan tingkat stunting sekitar 3 persen setiap tahunnya, atau tepatnya harus turun 3,8 persen di 2023 untuk mencapai target di 2024. Maka, dalam hal ini penggunaan anggaran pun akan difokuskan untuk mengatasi stunting.

"Untuk stunting diharapkan turun 3,8 persen, ini perlu upaya tambahan yang sangat keras dan alokasi anggaran untuk tahun ini dan tahun depan," ucap Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com