Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Patra Niaga dan Kirana Mitraabadi Tingkatkan Produksi Paraffin Wax

Kompas.com - 24/02/2023, 20:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melalui Sub-Holding Commercial and Trading atau PT Pertamina Patra Niaga memperkuat kolaborasi dengan PT Kirana Mitraabadi terkait produksi paraffin wax dalam negeri.

Melalui penguatan tersebut, kedua pihak sepakat untuk melakukan peningkatan volume kerja sama dan memperluas varian produk yang akan dihasilkan.

Penguatan itu selaras dengan visi kedua perusahaan, yakni peningkatan produksi paraffin wax dalam negeri untuk memperkuat penyediaan bahan baku untuk beragam industri domestik yang selama ini bergantung pada impor.

"Kami berharap kemitraan seperti ini mampu meningkatkan kapasitas bisnis kami serta menjadi cara untuk melakukan hilirisasi yang meningkatkan nilai pemanfaatan sebuah komoditas," ujar Vice President Petrochemical Industry Business, Oos Kosasih, dalam keterangannya, Kamis (23/2/2023).

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Buka Peluang Kerja Sama Kembangkan Bisnis Non-Fuel Retail

Oos menilai, bisnis paraffin wax menjadi strategis untuk PT Pertamina Patra Niaga dan dunia industri Indonesia.

Pasalnya sebagai sebuah komoditas, paraffin wax menjadi bahan baku yang digunakan dan ikut menentukan kualitas banyak produk, seperti ban, pupuk, dan lilin hingga produk-produk perawatan diri dan farmasi, bahkan batik dan garmen.

"Kemitraan ini secara khusus juga akan bermanfaat bagi banyak industri yang membutuhkan paraffin wax,” kata Oos.

Baca juga: BGR Logistics Jalin Kerjasama dengan Pertamina Patra Niaga Dalam Penyewaan Gudang

Senada, Direktur Utama Kirana Mitraabadi Edo Krisna Lesmana bilang, penajaman dan perluasan kemitraan ini akan meningkatkan kemampuan perusahaannya untuk memenuhi kebutuhan lebih banyak industri.

"Dengan semakin banyaknya ketersediaan bahan baku yang kami peroleh, akan semakin banyak luas variasi produksi yang bisa kami sediakan untuk banyak industri di Indonesia," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com