Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambah Peralatan Baru, TPK Koja Gelontorkan Rp 803 Miliar

Kompas.com - 10/03/2023, 17:11 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terminal peti kemas atau TPK Koja yang berada di Tanjung Priok berencana mendatangkan sejumlah peralatan baru demi menjawab tantangan persaingan dan peningkatan kinerja.

General Manager TPK Koja Indra Hidayat Sani mengatakan, unit usaha PT Pelindo (Persero) itu akan berinvestasi dengan membeli sejumlah peralatan baru dan memperdalam kolam di dermaga Koja agar kapal-kapal besar bisa bersandar di sana.

“Kami menargetkan arus barang (throughput) sebesar 986.039 TEUs pada 2025. Tender peralatan baru ini akan dilakukan pada awal tahun 2023 dengan nilai investasi Rp 803 miliar,” kata Indra Hidayat Sani dalam siaran pers, Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Serangan Siber Bikin Sistem Operasional JICT Terganggu

Juru Bicara TPK Koja Safuan menambahkan, tujuan investasi baru ini adalah untuk memperbarui peralatan dengan yang lebih modern, lebih efisien dari sisi energi, dan memiliki kapasitas yang lebih besar. Peralatan baru tersebut akan ditenagai dengan listrik, tidak lagi berbahan bakar fosil.

Selain itu, sebagian crane milik Koja sudah berumur lama dan memiliki kapasitas yang terbatas. Tiga QCC (Quay Container Crane) jenis Panamax yang dimiliki Koja memang sudah tidak memadai lagi karena tidak bisa menurunkan atau menaikkan kontainer ke kapal-kapal besar yang memiliki stack (tumpukan) peti kemas tinggi.

Dua dari tiga QCC Panamax akan diganti dengan jenis terbaru New Super Post Panamax. Koja akan membeli satu lagi New Super Post Panamax, sehingga Koja pada 2024 nanti memiliki total delapan QCC.

Crane baru ini juga memiliki kapasitas yang lebih besar, yakni 189.098 TEUs per tahun, sementara kapasitas Panamax hanya 132.068 TEUs. Utilisasi crane baru ini juga bisa ditingkatkan sampai 90 persen, sedangkan Panamax hanya 65 persen.

Dengan tambahan tiga QCC baru tersebut, kapasitas Koja akan mencapai 1.293.671 TEUs atau 862.448 peti kemas berukuran 20 kaki per tahun. Sebelumnya, kapasitas terminal yang memiliki panjang dermaga 650 meter adalah 1.293.671 TEUs atau 660.343 peti kemas. Tiga unit QCC itu diharapkan bisa tiba di Koja pada Semester II Tahun 2024.

Selain QCC, Koja juga akan mendatangkan empat unit e-RTG (Rubber-Tyred Gantry) listrik, serta enam unit Head Truck (Chassis) dan satu unit Reach Stacker. Derek yang dipakai di Container Yard ini akan tiba lebih cepat, yakni pada Triwulan II Tahun 2024.

“Dengan tambahan ini, Koja akan memiliki 29 RTG, 26 di antaranya siap operasional, sehingga kapasitas lapangan penumpukan kontainer akan menjadi 845.001 boks atau 1.267.501 TEUs,” tegasnya.

Baca juga: JICT Hadirkan Quay Container Crane dan Implementasi Sistem Digital di Pelabuhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com