JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bakal bertemu dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD pada hari ini, Jumat (10/3/2023). Rencananya pertemuan akan dilakukan sore hari.
Juru Bicara Kemenkeu Yustinus Prastowo mengatakan, pertemuan tersebut akan membahas terkait transaksi mencurigakan senilai Rp 300 triliun yang ada di Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai.
"Nanti sore kita ketemu sama Pak Menko (Polhukam) bahas Rp 300 triliun ini bareng Pak Wamen (Suahasil Nazara)," ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenkeu, Jumat (10/3/2023).
Baca juga: Kata Sri Mulyani soal Aliran Dana Mencurigakan Rp 300 Triliun di Kemenkeu
Ia menjelaskan, Kemenkeu sudah menerima surat dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait transaksi mencurigakan tersebut. Namun, dalam surat itu tak ada angka yang menyebutkan Rp 300 triliun.
Oleh sebab itu, dalam pertemuan nanti, Kemenkeu akan memina arahan dari Mahfud MD, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pengendalian Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), agar memiliki pandangan yang sama dan jelas terkait transaksi Rp 300 triliun tersebut.
"Ini yang nanti kami minta arahan, penjelasan, elaborasi, seperti apa konteksnya. Semangat kita kan sama, Kemenkeu, PPATK, KPK, Kemenko Polhukam, kita ingin transparan dan akuntabel," kata Prastowo.
Baca juga: Mahfud MD Sebut Ada Aliran Dana Aneh Rp 300 Triliun, Kemenkeu: Kami Akan Cek
Sebelumnya, Mahfud MD mengungkapkan ada aliran dana mencurigakan senilai Rp 300 triliun di lingkungan Kemenkeu yang terjadi sepanjang 2009-2003. Ia menyebut, transaksi yang mencurigakan itu setidaknya melibatkan 460 pegawai di lingkungan Kemenkeu.
“Itu tahun 2009 sampai 2023, ada 160 laporan lebih, itu tidak kemajuan informasi. Sudah diakumulasi semua melibatkan 460 orang lebih kementerian itu,” ujar Mahfud di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, Rabu (8/3/2023).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku sudah menerima laporan dari PPATK tersebut, tetapi belum melihat mengenai angka transaksi Rp 300 triliun sebab tak tertera pada surat tersebut.
"Terus terang saya tidak lihat di dalam surat itu, enggak ada angkanya. Jadi, enggak tahu juga dari mana angkanya. Kalau kembali lagi ke Jakarta saya akan bicara lagi dengan Pak Mahfud dan juga Pak Ivan (Kepala PPATK), angkanya dari mana," ujarnya usai mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di KPP Pratama Solo, Kamis (9/3/2023).
Baca juga: Semua Berawal dari Dandy, Pembuka Semua Tabir Gelap Kemenkeu
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.