Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Parkir di Zona Merah, Saham-saham Perbankan ‘Big Caps’ Rontok

Kompas.com - 27/03/2023, 15:40 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada penutupan sesi II perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada Senin (27/3/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda di pasar spot yang melemah.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan sesi II, IHSG berada pada level 6.708,93 atau turun 53,32 poin (0,79 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.762,25.

Sementara itu, terdapat 295 saham yang hijau, 215 saham merah dan 215 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 9,5 triliun dengan volume 23,24 miliar saham.

Baca juga: Buka Pekan, IHSG dan Rupiah Pagi Melemah

Top Losers yang menekan IHSG di sesi II antara lain, Bank Mandiri (BMRI) yang terjun 6,4 persen menjadi Rp 10.200 per saham, Bank Central Asia (BBCA) terkoreksi 1,4 persen menjadi Rp 8.700 per saham, dan Bank Negara Indonesia (BBNI) melemah 1,3 persen menjadi Rp 9.500 per saham.

Top gainers di sesi II yakni, M Cash Inegrasi (MCAS) yang melonjak 16,6 persen pada level Rp 7.350 per saham. Kemudian, Adaro Mineral (ADMR) yang menguat 5 persen menjadi Rp 1.155 per saham, dan Aneka Tambang (ANTM) yang naik 3,4 persen pada posisi Rp 1.960 per saham.

Baca juga: IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

 


Bursa Asia mixed dengan penurunan Shanghai Komposit 0,44 persen, dan Hang Seng Hong Kong 1,75 persen. Sementara itu, Nikkei menguat 0,33 persen, dan Strait Times bertambah 0,75 persen. Bursa Eropa juga bergerak di zona hijau dimana FTSE naik 0,59 persen, dan GDAXI mengauat 0,75 persen.

Berdasarkan Bloomberg, rupiah bergerak melemah. Pukul 14.49 WIB mata uang garuda berada di level Rp 15.163 per dollar AS atau turun 10 poin (0,07 persen) dibandingkan sebelumnya Rp 15.153 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com