Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Menguat ke Level 6.800, Bagaimana dengan Rupiah?

Kompas.com - 03/04/2023, 09:24 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (3/4/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.07 WIB, IHSG berada pada level 6.832,47 atau naik 27,2 poin (0,4 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.805,27.

Sebanyak 231 saham melaju di zona hijau dan 198 saham di zona merah. Sedangkan 185 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 820,46 miliar dengan volume 1,4 miliar saham.

Baca juga: Mampukah IHSG Bangkit? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia mayoritas menguat dengan kenaikan Strait Times 0,63 persen, Nikkei 0,3 persen, dan Shanghai Komposit 0,16 persen. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong melemah 0,25 persen.

Wall Street pada penutupan perdagangan Jumat pekan lau berakhir hijau, dimana Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 1,2 persen, S&P 500 bertambah 1,4 persen, dan index acuan saham teknologi Nasdaq juga menguat 1,7 persen.

Sebelumnya, William Hartanto Founder WH Project mengatakan, secara teknikal masih ada peluang IHSG untuk melanjutkan penguatannya menuju 6.856. Menurut dia, sejauh ini belum ada indikator yang menunjukkan pembalikan arah menjadi melemah.

“Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.668 sampai dengan 6.856,” kata William.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.09 WIB rupiah bergerak pada level Rp 15.002 per dollar AS, atau turun 6 poin (0,04 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.995 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun rupiah mengalami pelemahan pagi ini, tapi tren pergerakan rupiah masih bullish. Hal ini karena, masih berkembangnya ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral AS mungkin tidak akan agresif lagi menaikan suku bunga acuannya setelah AS dilanda krisis perbankan.

Ekspektasi tersebut juga didukung oleh rilis data ekonomi AS pada Jumat kemarin yang menunjukkan tekanan inflasi yang mulai menurun. Di sisi lain, sentimen pasar terhadap aset berisiko pagi ini juga terlihat positif karena ekspektasi tersebut, dan sebagian besar indeks saham Asia bergerak positif.

“Dari dalam negeri, data inflasi yang stabil di kisaran 5 persen bisa mendukung penguatan rupiah. Hari ini rupiah berpotensi menguat pada kisaran support Rp 14.900- Rp 14.930 per dollar AS. Sementara resisten di kisaran Rp 15.000 per dollar AS,” kata Ariston.

Baca juga: Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI, BNI, Mandiri, BCA dan CIMB Niaga

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com