Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI: Masih Ada 44 Perusahaan Antre Listing di Bursa

Kompas.com - 04/04/2023, 12:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut saat ini masih ada 44 perusahaan yang berada di pipeline bursa. Sementara itu, per Maret 2023, sudah ada 28 perusahaan yang tercaatat di BEI.

“Saat ini, kita ada 28 perusahaan yang tercatat (hingga Maret 2023), ada 44 perusahaan lagi di pipeline. Dari 44 perusahaan di pipeline ini, 90 persen kelasnya mengengah atas,” kata Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, Senin (3/4/2023).

Pada tahun 2021 jumlah perusahaan yang listing di BEI mencapai 54 perusahaan, sementara pada tahun 2022 sebanyak 59 perusahaan. Hingga saat ini jumlah emiten yang listing sebanyak 853 emiten. Jumlah ini ditargetkan terus bertambah, dimana pada tahun 2023, bursa menargetkan ada 57 emiten yang akan listing.

“Perusahaan tercatat bukan turun tapi tumbuh. Kalau kita liaht, per Maret 2023 jumlah emiten yang tercatat kita ada 28. Total keseluruhan sudah 853 emiten, sementara target 2023, adalah 57 emiten. Artinya sudah setengah, padahal baru kuartal I,” kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman.

Baca juga: OJK Sebut Ada 107 Rencana IPO di Bursa Efek Sebesar Rp 123,83 Triliun

Iman mengatakan, hal tersebut menujukkan bahwa banyak entitas baru yang percaya dengan market di tanah air. Hal ini diharapkan dapat menambah minat perusahaan-perusahaan besar untuk listing, di sisi lain dapat mendongkrak Rata-rata NilaI Transaksi Harian (RNTH).

“Jadi, bisa dibayangkan bahwa confidence daripada market, apalagi entitas baru cukup besar, dan tentu saja ini dampaknya semakin banyak perusahaan besar yang akan listing dan akan mendongkrak RNTH kita,” ungkap Iman.

Baca juga: Catat, Jadwal Libur Bursa Selama Ramadhan dan Lebaran 2023

 


Berdasarkan data BEI, pasar modal Indonesia mencatatkan pertumbuhan jumlah perusahaan tercatat di bursa ASEAN yang tertinggi yakni 36,5 persen. Mengalahkan Thailand yang tumbuh 16,2 persen, Vietnam 8 persen, Philiphines 7,1 persen, dan Malaysia 7 persen.

Namun demikian, jumlah perusahaan tercatat di Malaysia adalah yang tertinggi hampir mencapai 1.000 perusahaan tercatat. Sementara Indonesia mencapai 853 perusahaan tercatat, dan Tahiland 818 perusahaan tercatat.

“Pertumbuhan Indonesia dalam 5 tahun terakhir hingga Februari 2023, 36,5 persen. Tidak ada bursa di ASEAN yang tumbuh seperti itu. Tapi dengan tumbuh minimal 50 perusahaan tercatat per tahun, tidak lama lagi kita bisa mengejar bursa Malaysia,” kata Iman optimis.

Iman juga berharap dengan banyaknya perusahaan yang listing di bursa, tidak hanya ada di papan akselerasi, pengembangan, bahkan jgua papan utama, dan diharapkan bisa masuk papan ekonomi baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com