Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Minyak Rusia Naik, Kembali ke Tingkat Sebelum Perang

Kompas.com - 18/04/2023, 11:41 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Di tengah rentetan sanksi Barat, ekspor minyak Rusia telah bangkit kembali ke tingkat terakhir sebelum negara memutuskan menginvasi Ukraina.

Ekspor minyak mentah dan produk minyak Moskow naik pada Maret 2023 ke level tertinggi sejak April 2020, atau melonjak 600.000 barrel per hari.

Di lansir dari CNN, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan dalam laporan minyak bulanannya, kenaikan tersebut mengangkat perkiraan pendapatan Rusia dari ekspor minyak menjadi 12,7 miliar dollar AS bulan lalu.

Baca juga: Dollar AS Menguat, Harga Minyak Dunia Turun hingga 2 Persen

Meskipun demikian, pendapatan Rusia masih turun 43 persen dibandingkan tahun lalu. Hal ini lantaran Rusia terpaksa menjual barelnya ke kumpulan pelanggan yang lebih terbatas dengan negosiasi diskon yang besar.

Seperti telah diwartakan, negara-negara Barat telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap ekspor energi Moskow sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukannya ke Ukraina pada Februari tahun lalu.

Yang paling signifikan adalah larangan impor minyak mentah lintas laut Rusia ke Uni Eropa dan larangan produk minyak sulingan seperti solar ke dalam blok tersebut.

Pun demikian, Rusia yang merupakan pengekspor minyak mentah terbesar kedua di dunia telah menemukan pembeli yang bersedia di China dan India untuk menggantikan pelanggan Eropa.

Tak dapat dimungkiri, sanksi telah membuat penurunan yang signifikan dalam pundi-pundi pendapatan Rusia.

Pekan lalu, pemerintah mengatakan penurunan pendapatan energi telah menyebabkan defisit anggaran sebesar 2,4 triliun rubel atau setara 29 miliar dollar AS dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Angka tersebut setara Rp 430,31 triliun (kurs Rp 14.838). Pendapatan keseluruhannya turun hampir 21 persen secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.

Rusia sendiri bergantung pada sektor minyak dan gas untuk membiayai sekitar 45 persen dari anggarannya.

Baca juga: Arab Saudi-Rusia Bertemu, Harga Minyak Dunia Naik 1 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com